Kota merupakan pusat bagi kegiatan masyarakat di daerah sekitarnya. Hal tersebut karena terdapat pusat-pusat kegiatan yang melibatkan masyarakat di daerah sekitar untuk melakukan suatu kegiatan.Â
Suatu kota dapat berkembang berdasarkan pada potensi yang dimiliki oleh kota tersebut. Berbicara mengenai koneksi antar wilayah, kekuatan keterkaitan wilayah satu dengan lainnya digunakan untuk menetapkan kekuatan wilayah dari setiap pusat dan menemukan sistem pusat kegiatan dan hinterland.
Teori interaksi menggunakan model gravitasi oleh W.J. Reilly dapat digunakan untuk mengukur kekuatan interaksi antar kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tabalong. Formula yang digunakan untuk menghitung analisis interaksi wilayah adalah sebagai berikut:
Keterangan:
IAB Â Â : Kekuatan interaksi antara wilayah A dengan wilayah B
K Â Â Â Â : Konstanta = 1
PA Â Â Â : Jumlah penduduk kota A
PB Â Â Â : Jumlah penduduk kota B
Dab   : Jarak kota A dengan kota B
Model gravitasi dapat digunakan untuk menghitung besarnya interaksi yang terjadi antara dua kota atau dua wilayah. Data yang digunakan adalah data jumlah penduduk dan data besarnya jarak antar kecamatan yang berada di Kabupaten Tabalong pada tahun 2021, data berdasarkan dari Badan Pusat Statistik Tabalong.
Kabupaten Tabalong berada di wilayah utara Propinsi Kalimantan Selatan. Di sebelah utara dan sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur, sebelah selatan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Balangan dan sebelah barat dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan dari letaknya menjadikan Kabupaten Tabalong secara geografis sangat strategis karena berada di segitiga emas tiga provinsi.
Total jumlah kecamatan di Kabupaten Tabalong sebanyak 12 kecamatan yaitu Kecamatan Banua Lawas, Kecamatan Pugaan, Kecamatan Kelua, Kecamatan Muara Harus, Kecamatan Tanta, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, Kecamatan Haruai, Kecamatan Bintang, Kecamatan Upau, Kecamatan Muara Uya, serta Kecamatan Jaro. Ibukota kabupaten Tabalong adalah Kecamatan Tanjung. Oleh karenanya dalam tulisan ini akan di analisis mengenai interaksi antara Kecamatan Tanjung terhadap kecamatan lainnya.
Berdasarkan analisis pada tabel dapat diketahui bahwa tingkat interaksi wilayah menunjukan bahwa Kecamatan yang memiliki jumlah tingkat interaksi tertinggi adalah Kecamatan Tanjung dengan Kecamatan Murung Pudak. Alasan kenapa menjadi interaksi tertinggi adalah karena jarak yang dekat. Sedangkan yang memiliki jumlah interaksi terendah adalah Kecamatan Tanjung dengan Kecamatan Muara Uya. Alasan yang menjadikan interaksi terendah adalah karena faktor jarak yang jauh. Jadi jarak dan jumlah penduduk sangat mempengaruhi interaksi antar wilayah. Semakin tinggi nilai model gravitasi artinya menunjukkan hubungan antar wilayah yang semakin erat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H