Seseorang yang mengalaminya pun akan merasa sakit hati sekaligus malu, tetapi tidak dapat mengatakannya. Akibat yang terjadi adalah ia menjadi tidak percaya diri karena julukan nama yang diberikan serta merasa bahwa harga dirinya rendah. Dengan demikian, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perkataan seseorang tersebut telah termasuk ke dalam bullying verbal yang telah melukai perasaannya.Â
Lain hal jika yang mengalaminya ini tidak merasa takut dan terintimidasi serta berani untuk membela dirinya, maka kejadian itu tidak termasuk bullying. Sebab bullying adalah suatu situasi dimana korban tidak mampu membela dan merasa takut untuk mengatakan apa yang dirasakannya. Namun kembali lagi kepada diri masing-masing orang, kadangkala kita tidak bisa mengatakan hal yang sebenarnya dirasakan karena adanya rasa tidak enak.Â
Rasa tidak enak biasanya lebih sering ditemui pada orang-orang yang telah memiliki kedekatan erat seperti halnya kerabat dan keluarga. Sehingga dengan rasa tidak enakan tersebut membuat kita memilih untuk memendam apa yang dirasakan. Rasa yang terpendam ini memunculkan adanya dampak terhadap diri korban yang tidak jarang membekas dalam diri mereka hingga seumur hidupnya.
Dilansir dalam situs CNN Indonesia, menurut pakar psikolog klinis Liza Marielly Djaprie, dampak dari bullying verbal tidak terlihat tetapi cukup mematikan. Dalam hal ini, efeknya tidak terlihat secara fisik seperti mimisan dan bengep.Â
Namun, membekas langsung ke dalam jiwanya. Tidak jarang, dampak atas bullying verbal ini melekat dalam jangka panjang atau waktu yang cukup lama. Hal ini tentu saja dapat memengaruhi berjalannya kehidupan orang yang mengalami secara berkepanjangan.
Menurut Skaine (2015:64), dampak dari adanya bullying verbal adalah adanya masalah pada kesehatan mental, kepercayaan diri yang rendah, memiliki citra atau pandangan terhadap dunia secara buruk atau negatif, menjadi agresif, terjerumus ke hal yang salah seperti memakai zat-zat berbahaya dan alkohol, anti sosial dan menyakiti diri sendiri. Dalam jangka panjang dampaknya berupa menjadi kasar (abusive), tertekan (depressed), dan merusak diri sendiri (self destructive).
Selain itu, menurut hasil survei yang telah dilakukan oleh situs bullying.co.uk, mereka yang telah mengalami bullying verbal ini merasakan beberapa emosi yang ada pada dirinya, seperti antara lain depresi, merasa gelisah, terkucilkan dari kehidupannya, menjadi pendiam dan suka menyendiri, memiliki keinginan untuk bunuh diri, merasa dipermalukan, merasa dirinya rendah, kesal, marah, frustasi, dan memercayai perkataan buruk orang lain kepada dirinya serta menyalahkan diri sendiri.Â
Tidak hanya itu, dampak dari bullying ini juga berakibat pada seseorang yang mengalaminya menghindari media sosial, merasa cemas untuk pergi bersekolah, adanya kecenderungan membully orang lain, memiliki gangguan makan, hingga pada kasus esktrem yang mencoba menghilangkan nyawanya sendiri atau melakukan bunuh diri.
Kemudian berdasarkan hasil survei yang telah didapatkan sendiri oleh penulis di lingkungan pendidikannya, mereka yang pernah mengalami bullying verbal merasa tidak percaya diri atau insecure, takut untuk bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya, memikirkan segala sesuatunya secara berlebihan atau overthinking, merasa sedih dan stress.Â
Beberapa dampak ini juga tetap melekat hingga mereka dewasa atau berkepanjangan seperti takut untuk bersosialisasi, sering tidak percaya diri atau insecure, menjadi pendiam, hingga adanya perubahan kepribadian sebelum dan sesudah mengalami bullying verbal.
Atas berdasarkan uraian dampak diatas, telah jelas menunjukkan bahwa bullying verbal memiliki dampak yang sangat serius. Oleh karena itu, sudah waktunya untuk kita menghentikan bullying verbal ini dengan memulai dari selalu melontarkan kata dan kalimat yang baik, tidak memberikan julukan buruk kepada seseorang, turut serta membela korban dan mengingatkan apabila ada seseorang yang masih melakukan bullying verbal kepada orang lain, dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi bullying verbal sehingga setiap orang memiliki kehidupan yang nyaman dan bahagia.