Mohon tunggu...
Melindaa
Melindaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMP

Hanya sebuah manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati yang Kalah

16 November 2024   20:15 Diperbarui: 16 November 2024   20:58 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menyusun hati yang hancur,
Namun serpihan itu tak pernah menyatu.
Kau pergi tanpa bicara,
Meninggalkan aku dengan sejuta tanda tanya.

Malam terasa lebih panjang,
Karena rindu ini terus menggantung.
Aku berusaha melupakan bayangmu,
Namun semakin keras aku mencoba, semakin nyata kamu.

Kau adalah mimpi yang tak lagi kugapai,
Namun entah mengapa, aku tak ingin terbangun.
Meski kutahu, menunggumu hanya menambah luka,
Aku tetap bertahan di sisi yang sama.

Rasanya seperti berlari di tempat,
Mengejar sesuatu yang tak pernah mendekat.
Kamu jauh,
Dan aku semakin tenggelam dalam jarak yang kau ciptakan.

Jika cinta ini adalah kesalahan,
Mengapa aku tak bisa berhenti mencintai?
Jika kamu adalah takdirku,
Mengapa rasanya aku selalu kalah dalam hatimu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun