Mohon tunggu...
Melindaa
Melindaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMP

Hanya sebuah manusia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan, Aku Bukan Pembunuh. (Season Dua)

31 Oktober 2024   14:56 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Season dua ini adalah sambungan dari season satu yang berjudul "Tuhan, aku bukan pembunuh." Silahkan baca dengan anteng dan damai. Dan ini lah cerita season dua.

Victor:
Victor adalah abang dari Feli dan Ivana yang sudah tidak ada lagi di dunia ini. Victor tidak mempunyai adek perempuan lagi dan ayah dan ibunya hanya mempunyai Victor saja yang tersisa. Dan pada akhirnya Victor membahagiakan orang tuanya dan Victor pun bahagia juga dengan pasangannya yang bernama Lira.

Lira:
Lira adalah seorang wanita yang cantik, baik, perhatian, dan masih banyak lagi. Lira adalah anak tunggal. Lira juga bertemu seorang lelaki bernama Victor, mereka pdkt dan mereka saling cerita satu sama lain, jalan-jalan bareng, dan lain-lain. Pada akhirnya mereka berdua pun jadian dan setalah kurang lebih 8 bulan, mereka membikin rencana akan menikah di minggu depan.

Setelah dua bulan kepergian Feli ayah dan ibunya belum bisa mengikhlaskan Feli karena, ayah dan ibunya merasa sangat-sangat bersalah kepada Feli putri anak keduanya.Tetapi Victor yang melihat dari lantai dua yang melihat ayah dan ibunya yang tidak bisa mengikhlaskan Feli, Victor berjalan turun untuk berbicara kepada mereka berdua.

Victor pun turun dari lantai dua ke lantai satu dan duduk untuk berbicara kepada ayah dan ibunya.

"Ayah, ibu.. aku tahu kalian merasa bersalah, tapi itu semua sudah lewat sudah dua bulan kepergian Feli.. tolong ikhlaskan Feli agar dia tenang.. dia juga sudah bersama Ivana.. mereka berdua yang tidak akan bangun lagi, mereka berdua tidak mau melihat orang yang paling mereka sayang selama ini itu jadi begini.. dan Victor mohon kepada ayah dan ibu untuk ikhlaskan kepergian Feli.. itu juga bukan salah kalian saja.. ayah.. ibu.. Itu semua sudah takdir Tuhan.. Memang seharusnya Feli berhak bahagia di dunia ini, tapi takdir tidak sebagus itu, Tuhan mempunyai rencananya sendiri.. dan memang Feli seharusnya bersama Tuhan.. dia sudah di samping Tuhan.Dan mungkin saja Tuhan lebih menyayangi Feli.. ayah.. ibu.." ucap perkataan Victor..
"tetapi kami berdua tidak becus menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya.. kami berdua gagal.. benar-benar gagal menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kami.. Dan hanya tersisa kamu saja Victor.. satu-satu anak yang kami berdua punya sekarang.. ayah dan ibu sangat-sangat bermohon kepada kamu, jangan pergi seperti feli dan ivana.. cukup mereka berdua saja yang pergi dan disamping Tuhan saja.." Jawab dari ayahnya dengan perasaan yang jujur saat ini. "Ibu juga memohon sebesar-besarnya kepada kamu jangan tinggalkan kami berdua.. kamu satu-satu anak ibu sekarang, ayah dan ibu tidak mempunyai sesiapa lagi ketika kamu pergi dari dunia ini dan berada disamping Tuhan.. kamu satu-satunya kebahagian kami sekarang.. Victor.." ucap perkataan ibunya sambil menangis.

Victor yang mendengar perkataan ibu dan ayahnya yang seperti itu membuat mata Victor berkaca-kaca dan ingin menangis.Ayahnya bilang "ayo pelukan..", mereka bertiga berpelukan..

Dalam batin dari perasaan Victor, Victor berbicara "ayah, ibu, aku akan berusaha untuk semaksimal aku membahagiakan kalian berdua, dan Feli, abang akan berjanji akan menetapi janji yang kamu minta kepada abang.."

Janji yang dimaksud oleh Victor adalah janji dimana Feli pernah bilang sebelum ia meninggal, "abang kalo aku udah sama ivana abang bahagiain ayah dan ibu ya, abang satu-satunya jika Feli pergi bang, abang janji ya sama Feli kalo abang akan bahagiain ayah dan ibu ya, abang Victor." Itu lah janjinya. Victor akan berusaha dan menetapi janji itu.

Dua minggu kemudian..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun