"Maaf untuk ibu dari pasien bernama aneska, aneska tidak bisa di selamatkan dikarenakan dia mempunyai penyakit dan ini ada tiga surat untuk anda, sahabatnya, dan kakeknya.Mohon dibaca dan dikasih ke teman-temannya, terima kasih." Ucap kata dokternya
Ibunya hanya terdiam saat mendengar kata penyakit yang dimiliki oleh anaknya.. ibunya menerima surat dari dokternya dan segera membaca surat untuk dirinya dan dua surat lagi akan diberikan kemereka secepatnya..
Isi surat untuk ibunya adalah..
Untuk ibuku yang aku sayangi.
Dari Aneska Zoya Raveena.
"Ibu maaf Aneska hanya menambah beban ibu saja maaff bangett ibukuuu dan aneska mau minta maaf juga karna, Aneska ga pernah bilang kalau Aneska punya kanker paru-paru stadium akhir.. Karna Aneska memikir ibu juga ga bakalan peduli sama Aneska yang sakit-sakitann, ibu pedulinya sama diri sendiri.. Iya kan?.. Aneska juga di bully lhoo di sekolah.. Ibu senang kan?.. Â
Tapi Aneska cuma mau bilang ibu jangan sedih ya, walau Aneska udah ga ada lagi.. Ibu harus tetap semangat yaa.Ibu kalo kangen bangett sama aku, ibu boleh ke makam akuu, ibu boleh cerita semua keluh kesah ibu, hari-hari ibu bagaimana ke aku, dan lain-lainnn ibuuuu, ibu jangan nangis ya.. Jangan nangis setiap malem nanti Aneska juga sedih liat ibu nangiss.. Yaudah ibu sampe disini aja surat dari Aneska, terima kasih sudah membaca surat ini.. Ibuku."
Ibu yang membaca semua isi surat itu ia menangis membacanya.. Ibunya berbicara "anakku.. Maafkan ibu.. MAAFKAN IBU, PUTRIKU ANESKA ZOYA RAVEENA.. Kenapa.. Â Kenapa kamu tidak bilang kepada ibu kalau kamu mempunyai penyakit seperti itu Aneska..
Ibu bukannya peduli dengan diri ibu sendiri.. Tapi ibu tidak mau jika suatu saat ibu pergi, kamu yang tidak bisa apa-apa Aneska.. Ibu hanya berpura-pura saja tidak peduli dengan kamu.. Tapi.. Mengapa kamu yang pergi deluan dan meninggalkan ibu sendiri di sini?? Dan kenapa kamu tidak bilang kalau kamu di bully di sekolah Aneska.. kenapa.."
Dokter yang mendengar itu semua, ia tidak bisa melakukan apapun itu, ia hanya bisa bilang "bu, memang sudah takdirnya, mungkin Tuhan tidak mau melihat Aneska tersiksa, dibully habis-habisan, dan masih banyak lagi, ibu sekarang tenang ya.. Saya paham perasaan anda yang sekarang itu gimana..", "terima kasih dokter, and memang sangat tahu tentang Aneska. "Ucap perkataan ibu Aneska.
Dan.. Ya.. Setelah itu ibunya memutuskan untuk melihat Aneska untuk terakhir kalinya.. Setelah beberapa menit kemudian ibunya memutuskan balik kerumah dan esoknya dia akan kasih dua surat untuk Bell dan Nicha.
Keesokan harinya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H