Yang semu,,
Perlahan mulai membentuk satu titik terang
Sulit karena hrus memahami, seakan tak terjadi apapun
Tapi tak membenarkan
Bahkan mungkin tak kan pernah memaafkan
Padahal bukan dugaan, yaa..menikam jiwa
Dadaku gelap gulita
Tersesat entah harus berbincang kepada siapa
Malam  pun bisu, seperti bibir tak mampu berkutik
Seolah ada lubang hitam menancap lebar dalam dada
Sedikit demi sedikit,
harap yang sudah cukup lama terbangun terpondasi,
kokoh membentang  dalam dada sirna
Sebab yang tersisa hanya kenyataan yang menjadi satu-satu nya pilihan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!