Tempointeraktif.com awalnya hanya menerbitkan konten wawancara dan profil tokoh yang merupakan upaya Tempo agar tetap menghadirkan berita terbaru selama majalah mingguan Tempo dilarang untuk terbit. Meskipun majalah Tempo telah terbit kembali pada Oktober 1998 dan koran harian tempo terbit pada 2001, untuk Tempo daring tetap ada dan tayang hingga saat ini dengan website Tempo.co.
Ketika munculnya Republika Online, Kompas Online, dan Tempo Interaktif, muncul juga media-media daring lainnya seperti Bisnis Indonesia online pada 2 September 1996 dan Waspada Online oleh Harian Waspada di Sumatera Utara pada 11 Juli 1997.
TAHUN 2000-an
Euphoria media berita online tidak bertahan lama. Pada tahun 2002, satu per satu media berguguran karena tidak mampu membiayai biaya operasional.
Meski sedang dilanda krisis, detik.com, tetap bertahan walaupun harus melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya. Namun Kompas.com dan tempointeraktif.com tidak gugur karena masih memiliki media cetak sebagai penopang.
Media cetak yang masih mempertahankan situsnya meski belum memiliki prospek bisnis adalah republika.co.id, suarapembaruan.com, mediaindonesia.com, dan bisnis.com.
Pada 2006, PT Media Nusantara menyiapkan situs okezone.com sebagai penanda bangkitnya media online.
Wartawan Tempo menawarkan suatu konsep media online baru pada Mei 2008, namun Tempo tidak mendapatkan respon yang memadai. Pada Desember 2008 diterbitkan vivanews.com.
Pada tahun 2000an muncul kompasiana.com dengan genre User generated Content. Pada tahun 2010-2012 muncul YahooNews sebagai news aggregator, dan media online berjaringan seperti kapanlagi.com dan Merdeka.com.
Pada tahun 2012-2016 muncul modern portal dengan konsep news aggregator, seperti UC News, Babe, dan Line Today.
Pada tahun 2016-2019 muncul homeless media yaitu media yang tidak berbasis portal dan membagikan konten melalui media sosial, seperti TheDodo, NowThis, dan Opini.id.