Mohon tunggu...
Maria Vianney Afrista Amelinda
Maria Vianney Afrista Amelinda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UAJY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Jurnalisme di Amerika Serikat

21 September 2022   11:56 Diperbarui: 21 September 2022   12:09 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalisme online mulai naik di Amerika Serikat ketika Mark Drudge membuat tulisan tentang perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dengan Monica Lewinsky pada 19 Januari 1998.

 Berpegang dari tulisan yang dibuat oleh Mark Drudge, jurnalisme online seakan-akan bukan merupakan jurnalisme. Karena dalam jurnalisme online orang yang tidak memiliki keterampilan jurnalistik pun dapat menulis melalui jurnalisme online.

 The Annenberg Washington Program in Communication Policy of Northwestern University pada pertengahan tahun 1990an membuat proyeksi tentang Perubahan Media Berita dan berhasil mengubah perkembangan jurnalisme mengarah ke multimedia

 Sebagian besar media menawarkan produk jurnalistiknya melalui lebih dari media atau kanal. Pada pertengahan 1990-an model optimal yang digunakan untuk konvergensi media menciptakan newsroom yang terintegrasi.

 Selain legacy media yang mengambangkan versi online, beberapa startup media digital di Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang pesat. Startup media digital masuk ke media internet dan membangun keunggulan yang menyebabkan pertumbuhan yang cukup pesat.

 Pertumbuhan bisnis media digital ditentukan oleh jumlah traffic pada konten atau jumlah konten yang dibuat. Semakin banyak konten yang di produksi harapannya traffic akan tumbuh lebih cepat.

 Jeremy Liew menyebutkan bahwa terdapat lima tonggak penting munculnya saluran distribusi dalam perkembangan media digital. Kelima tonggak tersebut adalah internet, Google, Facebook melalui tautan eksternal pada feed, Facebook melalui perkembangan video, dan perubahan video menjadi saluran utama seperti Netflix, Amazon, dan sebagainya.

 

Perkembangan Bisnis Media Digital

Sejak munculnya media digital, media konvensional mengalami tantangan yang cukup berat. Seperti The Guardian melakukan pengurangan karyawan, bahkan Lucky dan Details ditutup.

Papercuts dan akun Twitter @TheMediaIsDying menggambarkan media di Amerika Serikat mengalami penurunan. Namun masih terdapat pandangan optimis dengan melihat peluang yang ada dengan munculnya banyak media baru yang cukup banyak dikonsumsi.

 Namun dengan kondisi tersebut bukan berarti bisnis media digital dapat berjalan dengan lancar. Pada akhir tahun 2015 sejumlah perusahaan seperti BuzzFeed, The Huffington Post, dan Al Jazeera Amerika melakukan pemberhentian karyawan. Bahkan Yahoo juga telah melakukan PHK terhadap struktur pimpinannya.

Media startup dan situs kurasi atau agregasi menghadapi tantangan. Pertama, bagaimana membangun audiens yang besar di bawah facebook dan google yang mampu menarik iklan digital. Kedua, rendahnya harga iklan digital. Ketiga, komodifikasi berita dan adanya clickbait pada konten hiburan.

 

Industri media kedepannya perlu melakukan pembahasan mengenai total reach dibandingkan dengan unique visitor.

 

Artificial Intelligence (AI)

Artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan simulasi kecerdasan manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar dapat berpikir seperti manusia. Artificial intelligence merupakan sistem komputer yang dapat melakukan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh manusia.

Artificial intelligence memerlukan data sebagainya pengetahuan. Sama seperti manusia, Artificial intelligence juga perlu belajar untuk  menambah pengetahuannya.

Artificial intelligence dapat melakukan self correction atau mengoreksi diri sendiri.

Artificial intelligence atau kecerdasan buatan mencari tren teknologi yang terus diminati oleh banyak orang. Artificial intelligence bahkan telah mengambil alih industri berita.

Perusahaan media menggunakan Artificial intelligence untuk membuat berita saat kejadian yang berdasarkan fakta sederhana dan saat interpretasi manusia tidak diperlukan.

Pada tahun 2013, Los Angeles Times menjadi media pertama yang melaporkan gempa menggunakan robot. Robot pada dasarnya hanya mengubah data menjadi bahasa. Sehingga wartawan dapat fokus pada penulisan yang lebih kompleks.

 

Jika kalian ingin mengetahui tentang media inspiratif yang ada di Amerika Serikat bisa klik disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun