Mohon tunggu...
Melinda
Melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

لا وردة تتفتح قبل وقتها

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Waswas dalam Salat di dalam Kitab Asnaful Magrurin

17 Juni 2023   12:21 Diperbarui: 17 Juni 2023   14:25 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WASWAS DALAM SALAT DI DALAM KITAB ASNAFUL MAGRURIN

ORANG-ORANG YANG TERTIPU DARI KELOMPOK AHLI IBADAH DAN AMAL 

Dalam KBBI, terdapat kata Salat yang bermakna rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah SWT., yang wajib dilakukan oleh setiap muslim dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu. Rukun Islam ini dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Dalam menunaikan ibadah salat terkadang seseorang dihinggapi rasa waswas. Waswas adalah perasaan ragu, kurang yakin dan khawatir. Dan perasaan itu muncul karena setan yang sangat senang sekali menggoda manusia.  

Seperti yang dijelaskan dalam Kitab Asnaful Magrurin, kelompok kedua, orang-orang yang tertipu dari kelompok ahli ibadah dan amal adalah waswas dalam niat salat.

“Kelompok yang lain ialah orang yang sangat waswas di dalam niat salat, setan tidak akan meninggalkannya sehingga ia bisa yakin dengan niat yang benar, namun setan terus membuatnya waswas sehingga ia tertinggal berjama'ah. (Bahkan) setan akan mengeluarkan salat dirinya dari waktunya. Jika sudah menyempurnakan takbiratul ihram, dalam hatinya ada keraguan-keraguan tentang keabsahan niatnya. Terkadang setan membuatnya waswas ketika takbir, sehingga ia mengubah bentuk takbirnya karena sangat berhati-hatinya ia tertinggal dari mendengar bacaan fatihah. Hal ini ia lakukan pada awal salat, lalu ia lalai pada keseluruhan (salat)nya, tidak bisa menghadirkan hatinya dan ia tertipu dengan hal tersebut. Dan ia pun menjadi tidak mengetahui bahwa hadirnya hati di dalam sholat adalah wajib. la ditipu oleh setan sambil menghiasi dirinya dengan perkara di atas. Lalu setan berkata kepadanya: ‘kehati-hatian itu membedakan dirimu dengan orang awam. Sedangkan kamu berada dalam kebaikan di sisi tuhanmu.”

Dalam kelompok kedua ini sangat dijelaskan usaha setan untuk menggoda manusia dalam salatnya. Dimulai dari niat salat hingga manusia tertinggal berjamaah, saat takbiratul ihram ragu dalam keabsahan niatnya, dan sampai menggoda saat takbir, sehingga ia mengubah bentuk takbirnya karena sangat berhati-hati tertinggal dari mendengar bacaan fatihah. Ini dilakukan setan pada awal salat agar manusia lalai dalam keseluruhan salatnya. Padahal hadirnya hati dalam salat adalah wajib.

Lantas, bagaimana cara menghilangkan waswas dalam salat? yaitu yang pertama, mencari perlindungan Allah Swt atau mengucapkan taawudz. Kedua, memperbanyak membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw. Ketiga, memperbanyak berdzikir pada Allah Swt dan Keempat, Memfokuskan diri dalam beribadah. 

Hal ini menunjukkan betapa setan memang hadir menggoda di tengah orang beriman, betapa tinggi keutamaan ibadah shalat hingga setan merasa perlu hadir menimbulkan waswas pada batin orang yang shalat, dan menunjukkan kaitan antara keimanan dan ibadah shalat.  Wallahua’lam biishawaab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun