Masjidil Aqsa, yang disebut dalam Al-Qur'an (QS. Al-Isra: 1), menjadi simbol penting dalam Islam sebagai salah satu tempat suci yang memiliki hubungan erat dengan sejarah para nabi.
Perjalanan Mi'raj
Mi'raj adalah perjalanan vertikal Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, langit tertinggi di mana beliau bertemu langsung dengan Allah SWT. Dalam perjalanan ini, Nabi bertemu dengan para nabi lainnya di berbagai lapisan langit, seperti Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Musa, hingga Nabi Ibrahim.
Puncak dari perjalanan Mi'raj adalah penerimaan perintah salat lima waktu, yang menjadi kewajiban utama bagi umat Islam dan simbol hubungan langsung antara manusia dengan Allah SWT.
Pelajaran dari Perjalanan Suci
Kesabaran dan Keteguhan
Isra Mi'raj terjadi di tengah masa sulit dalam dakwah Nabi Muhammad SAW, setelah kehilangan dua orang yang sangat mendukungnya: Khadijah dan Abu Thalib. Namun, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kesabaran dan keteguhan akan selalu mendapatkan balasan dari Allah. Bagi rakyat Palestina, pelajaran ini relevan dalam perjuangan panjang mereka melawan penindasan.
Pentingnya Persatuan
Salat berjemaah Nabi Muhammad SAW bersama para nabi di Masjidil Aqsa mengajarkan pentingnya persatuan umat dalam menghadapi tantangan. Perjuangan Palestina menuntut umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu melawan ketidakadilan dan mendukung pembebasan tanah suci.
Harapan dalam Kesulitan
Mi'raj memberikan pelajaran bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan. Perjalanan Nabi ke langit tertinggi menunjukkan bahwa Allah selalu memberikan harapan dan jalan keluar bagi hamba-Nya yang beriman. Hal ini menjadi inspirasi bagi Palestina untuk terus berjuang meski menghadapi tekanan besar.