Isra Mi'raj: Pelajaran Dari Perjalanan Suci Untuk Perjuangan Palestina
Oleh: Melinda Harumsah, S.E
Â
Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang memberikan pelajaran mendalam tentang iman, perjuangan, dan keteguhan hati. Peristiwa ini menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra), lalu naik ke Sidratul Muntaha (Mi'raj). Peristiwa ini tidak hanya bersifat spiritual tetapi juga menyampaikan pesan universal tentang keadilan, keteguhan dalam menghadapi tantangan, dan harapan dalam masa-masa sulit.
Masjidil Aqsa: Simbol Persatuan dan Perjuangan
Masjidil Aqsa memiliki tempat istimewa dalam peristiwa Isra Mi'raj, sekaligus menjadi simbol penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol perjuangan melawan penindasan. Dalam konteks Palestina, Masjidil Aqsa menjadi titik sentral dalam perjuangan melawan penjajahan dan upaya mempertahankan identitas Islam di wilayah tersebut.
Isra Mi'raj mengajarkan umat Islam untuk selalu memperjuangkan keadilan dan menjaga kehormatan tempat suci. Perjalanan ini mengingatkan kita bahwa Masjidil Aqsa adalah amanah yang harus dijaga, sebagaimana Nabi Muhammad SAW memimpin para nabi lainnya dalam salat berjemaah di sana.
Isra Mi'raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun ke-10 kenabian Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menggambarkan perjalanan luar biasa Nabi dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra), dan dilanjutkan dengan perjalanan ke langit tertinggi (Mi'raj) dalam satu malam. Peristiwa ini memiliki makna spiritual, teologis, dan simbolis yang mendalam bagi umat Islam.
Perjalanan Isra
Isra adalah perjalanan horizontal Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini dilakukan dengan bantuan Buraq, makhluk Allah yang cepat dan kuat. Di Masjidil Aqsa, Nabi memimpin salat berjemaah bersama para nabi terdahulu, menandakan persatuan dan kesinambungan ajaran kenabian.