Dalam sejarah Islam, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk peradaban. Mereka bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga pembimbing moral dan spiritual, yang membawa umat kepada cahaya pengetahuan dan iman. Islam menempatkan guru pada posisi yang mulia, sebagaimana ditunjukkan oleh Rasulullah SAW, yang menjadi teladan utama sebagai seorang guru.
Rasulullah SAW adalah guru terbaik sepanjang masa. Dalam setiap perkataan, perbuatan, dan akhlaknya, beliau memberikan pelajaran yang abadi bagi umat manusia. Rasulullah mengajarkan bahwa ilmu adalah jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Beliau memotivasi umatnya untuk menuntut ilmu, sebagaimana sabdanya: "Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah). Sebagai guru, Rasulullah mengajarkan dengan penuh kelembutan, kasih sayang, dan bijaksana, sehingga para sahabat tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang unggul dan menjadi pelopor peradaban.
Dalam sejarah Islam, muncul tokoh-tokoh guru yang menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Imam Abu Hanifah, misalnya, dikenal sebagai pendidik yang cerdas dan rendah hati. Beliau mendirikan majelis ilmu yang melahirkan banyak ulama besar, seperti Imam Abu Yusuf dan Imam Muhammad Al-Syaibani. Sikapnya yang sabar dalam menghadapi murid-muridnya dan kesungguhannya dalam menyampaikan kebenaran menjadi teladan bagi pendidik sepanjang zaman.
Begitu pula Imam Al-Ghazali, yang dikenal sebagai Hujjatul Islam (Pembela Islam). Dalam karyanya yang monumental, Ihya Ulumuddin, beliau menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya menanamkan ilmu, tetapi juga memperbaiki akhlak. Al-Ghazali menyatakan bahwa guru memiliki tanggung jawab besar, yaitu menciptakan manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mulia dalam akhlak.
Inspirasi guru juga hadir dalam kisah Ibnu Sina, sang "Bapak Kedokteran Modern". Selain dikenal sebagai ilmuwan, beliau adalah guru yang gigih mendorong murid-muridnya untuk berpikir kritis dan menggali pengetahuan secara mendalam. Metode pengajarannya yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu dunia menjadi model pendidikan yang relevan hingga kini.
Di dunia Islam, guru tidak hanya mengajarkan ilmu di sekolah atau masjid, tetapi juga membangun karakter umat. Guru-guru seperti Syaikh Ahmad Al-Fathani dan Ibnu Khaldun adalah contoh sosok yang berhasil menjadikan pendidikan sebagai alat perubahan sosial. Ibnu Khaldun, melalui kitabnya Muqaddimah, tidak hanya mengajarkan ilmu sejarah, tetapi juga filsafat, ekonomi, dan sosiologi, yang menjadi dasar pembelajaran modern.
Semangat para guru dalam sejarah Islam mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah fondasi utama peradaban. Guru adalah penyambung wahyu, penjaga ilmu, dan pembentuk generasi. Mereka tidak hanya mengajarkan, tetapi juga menginspirasi, mendidik, dan memimpin umat menuju kejayaan. Dari sejarah ini, kita belajar bahwa penghormatan kepada guru adalah kunci untuk melanjutkan perjuangan dalam membangun peradaban Islam yang berkemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H