Mohon tunggu...
Melinda Harumsah
Melinda Harumsah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Creator Economy. Penulis. Aktivis dakwah.

Assalamualaikum. Wr. Wb Saya melinda harumsah, memiliki hobbi menulis, hidup untuk berkarya berdaya dan berkontribusi untuk Islam kaffah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Reminder Pentingnya Adab Sebelum Ilmu

4 Desember 2024   08:22 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pngtree.co.id

Pentingnya Adab Sebelum Ilmu

Oleh : Melinda Harumsah, S.E 

Mendahulukan adab sebelum ilmu merupakan pondasi utama yang harus kita miliki. Karena dengan adab dan akhlak yang baik, dapat membantu seseorang memahami ilmu, mengamalkannya dan menjadikan ilmu yang dipelajari menjadi berkah.

Sedangkan dalam bahasa Yunani, adab (etika) diambil dari kata ethicos atau ethos, yang artinya kebiasaan, perasaan batin, dan kecenderungan hati untuk melakukan suatu perbuatan. Jadi, adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama

Belakangan ini, dunia medsos ramai dengan pembahasan seorang tokoh publik memarahi seorang pedagang es dengan spontan berkata "g*bl*k", padahal pedagang itu hanya sebatas menawarkan jualannya. 

Peristiwa itu, mengundang banyak respon dari yang mengecam hingga yang membela. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11)

Ada satu hal yang harus kita sadari bersama. Bahwa betapa pentingnya adab sebelum ilmu, agar ilmu yang kita pelajari dapat bermanfaat untuk sekitar.

Maka, adab merupakan penerapan segala yang dipuji orang, baik berupa perbuatan maupun perkataan. Dan sebagian ulama juga mendefinisikan, bahwa adab sebagai penerapan akhlak-akhlak yang mulia.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan terkait adab dan ilmu, diantaranya : 

Apabila ilmu di tangan orang yang tidak beradab maka akan sangat berbahaya. 

Begitupun adab atau etika yang baik memiliki keutamaan yang lebih tinggi daripada ilmu pengetahuan. 

Seberapapun banyaknya ilmu tanpa disertai adab yang baik akan bisa menjadikan manusia pun berperilaku serakah, tamak, kejam dan perilaku tercela lainnya.

Sehingga adab atau etika yang baik, memiliki keutamaan yang lebih tinggi daripada ilmu pengetahuan. 

Oleh karena itu, sebagai manusia yang ingin hidup harmonis dan damai dengan sesama, kita harus menjadikan adab sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Apa jadinya jika ilmu tanpa adab?

Apabila ilmu di tangan orang yang tidak beradab maka akan sangat berbahaya. Seperti pepatah yang sering kita dengar ilmu tanpa adab seperti : "api tanpa kayu bakar dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh," pungkas Syakban

Maka, apa saja contoh adab terhadap sesama manusia?

Diantaranya ada : "Saling sapa dan mengucapkan salam ketika bertemu. Datang ke acara jika diundang. Memberikan makanan jika memiliki makanan lebih. Memberikan nasihat dengan baik ketika diminta. Saling menghargai suatu perbedaan. Menjenguk ketika sakit. Turut mengurus jenazah dan mendoakannya".

Jadi, orang-orang yang beradab harus memenuhi syarat-syarat seperti : 

"Menghormati orang lain. Memiliki rasa belas kasih. Memiliki sifat jujur dan takut kepada kebohongan. Mereka tidak merendahkan dirinya sendiri hanya untuk membangkitkan simpati. Ia tidak disibukan dengan hal-hal yang sia-sia".

Kita bisa simpulkan, bahwa orang yang beradab sudah pasti berilmu. Orang berilmu belum tentu beradab.

Walahu'alambisshoab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun