Mohon tunggu...
Melinda Harumsah
Melinda Harumsah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Creator Economy. Penulis. Aktivis dakwah.

Assalamualaikum. Wr. Wb Saya melinda harumsah, memiliki hobbi menulis, hidup untuk berkarya berdaya dan berkontribusi untuk Islam kaffah.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Apakah Islam Memperbolehkan Childfree

29 November 2024   07:35 Diperbarui: 29 November 2024   07:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pngtree.co.id

Apakah Islam Memperbolehkan Childfree

Oleh : Melinda Harumsah, S.E 

Childfree merupakan istilah yang menggambarkan keputusan seseorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak. 

Tindakan ini bersifat personal dan didasarkan dari berbagai pertimbangan, seperti: Preferensi pribadi, Keuangan, Lingkungan, Kekhawatiran akan masa depan.

Secara pertimbangan ini lahir dari feminisme dan sistem kapitalisme.

Adapun, childfree bukanlah konsep baru dan sudah banyak diterapkan di negara maju, seperti Jepang dan Jerman. Sehingga di Indonesia juga fenomena childfree ini mulai muncul dan menjadi topik yang ramai di media sosial.

Pola pikir liberal yang diaruskan mempengaruhi kalangan-kalangan muda. 

Tetapi, keputusan childfree menyebabkan kontroversi dari berbagai kalangan masyarakat. Beberapa alasannya, di antaranya: Dianggap tidak wajar. Dianggap di luar fitrah manusia. Dianggap akan membahayakan masa depan bangsa.

Sehingga kekhawatiran akan rezeki dan tidak mau repot, dan menjadikan anak sebagai beban. 

Kemudian kesulitan hidup dalam kapitalisme mendorong perempuan atau seorang istri memilih childfree, karena tidak ada jaminan. 

Padahal dalam perspektif Islam, memiliki keturunan setelah menikah merupakan sunnah. Namun, jika ada pasangan yang tidak dapat memiliki keturunan karena alasan tertentu, maka boleh saja untuk menunda keturunan.

Sekularisme membuat tak percaya terhadap konsep rezeki. Childfree hanya mempertimbangkan manfaat dan kesenangan, tanpa mempertimbangkan agama sama sekali. 

Mirisnya negara hari ini memberi ruang paham rusak dengan dalih HAM.

Padahal sudah jelas dari berbagai dalil dari Al-Qur'an maupun Hadits, tentu disadari bahwa childfree dalam perspektif Islam tidak dibolehkan. Adapun jika menunda keturunan karena alasan tertentu yang dapat memberatkan dan membahayakan pasangan tersebut maka boleh saja. Memiliki keturunan merupakan anugerah dari Allah yang memiliki banyak faidah dan keutamaan untuk orangtuanya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

Sebagaiman dalam hadist Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda :

"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim)

Sejatinya Islam merupakan agama yang rahmatin lil alamin yang dimana segala hal sudah diatur dalam Islam dari hal terkecil sampai hal terbesar, karena ajaran Islam sudah sempurna. Dari Al-Qur'an dan Hadits segala solusi permasalahan dari zaman ke zaman tetap bisa dijadikan acuan, karena umat Islam akan selamat apabila istiqomah mengikuti pedoman dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. 

Sehingga dalam memiliki keturunan setelah menikah merupakan sunnah, sebagaimana sabda Nabi kita yang mulia Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam :

Anas bin malik radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, "nikahilah wanita yang penyayang dan subur karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat." (HR. Ibnu Hibban)

Sesungguhnya Islam menjamin kesejahteraan, dan sistem Islam akan menguatkan akidah, sehingga akan menolak ide childfree karena bertentangan dengan akidah lslam.

Karena, memiliki anak bukanlah beban, melainkan amanah yang menjadi ladang pahala bagi orang tua.

Adapun pendidikan lslam juga menjaga akidah umat tetap lurus dan menjaga pemikiran sesuai lslam. Dan negara juga memberikan benteng atas masuknya pemikiran yang bertentangan dengan lslam. 

Walahu'alambisshoab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun