Mohon tunggu...
Melinda Harumsah
Melinda Harumsah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer Islam Kaffah

Assalamualaikum. Wr. Wb Saya melinda harumsah, memiliki hobbi menulis, hidup untuk berkarya berdaya dan berkontribusi untuk Islam kaffah.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Feadback Manasik untuk Anak Usia Dini

16 November 2024   09:18 Diperbarui: 16 November 2024   09:25 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi manasik haji, sumber foto : https://nawacita.co/wp-content/uploads/2019/08/simulasi-manasik-haji.jpeg

Kerinduan Baitullah Bagi Anak Usia Dini

Oleh : Melinda Harumsah, S.E 

Saat saya menikmati kelembutan dari tekstur puding, dengan rasa yang cukup manis dan fokus menonton televisi. Tiba-tiba anak gadis kecil menghampiriku dan duduk persis disamping menemani nonton televisi bersamaku.

Pada saat itu yang dibawa si gadis kecil adalah handphone. Kemudian obrolan seru kami lontarkan. 

Saya memulai obrolan dan bertanya pada gadis kecil itu "De jangan main handphone terus yak, nonton televisi sambil makan saja"

Kemudian anak gadis menjawab obrolan "Teteh lihat ini di handphone, ada video mekkah. Dede mau ke mekkah, mau keliling ka'bah. Dede pingin banget ke mekkah, teteh mau gak ke mekkah?" (Kalimat lucu yang disampaikan anak usia dini tentang keinginannya pergi ke mekkah)

Saya spontan menjawabnya dan melihat handphone yang dipegang oleh anak gadis kecil itu.."Iya, bagus de video nya, seru yak di mekkah. Ade tahu dari mana, pingin ke mekkah?".

Gadis kecil merespon obrolan "Kan dede tahu mekkah dari manasik haji disekolah Paud. Jadi dede mau ke mekkah yang banyak orangnya, yang bagngunannya lebih besar, dede pingin ke mekah". (Jawaban polos yang melucukan anak gadis kecil)

Maa shya Allah sekali. Obrolan dengan gadis kecil itu, membuat kita melek, akan kerinduan baitullah. 

Perspektif dalam dirinya menghadirkan tauhid keyakinan untuk mengunjungi rumah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Pendidikan manasik yang diberikan disekolah, berhasil ditanamkan oleh anak-anak akan kerinduannya pergi ke baitullah. Selain daripada itu, tujuan pembelajaran manasik pada usia dini merupakan pengenalan tata cara ibadah haji dan umroh sekaligus juga menanamkan nilai-nilai keagamaan.

Maka, betapa pentingnya kurikulum tentang simulasi manasik anak usia dini. Karena ibadah haji dan umroh merupakan salah satu rukun Islam yang ke lima, sebagaimana ibadah tersebut wajib dilakukan oleh umat muslim. 

Adapun di dalam pendidikan manasik pada anak usia dini juga, wajib diajarkan pelajaran tentang pentingnya nilai agama, dengan mengingat usia mereka adalah usia yang terbaik untuk menanamkan suatu landasan yang baik berupa ajaran tentang agama guna bekal dalam kehidupan kelak.

Dilansir dalam yoursay manasik haji mempunyai banyak manfaat diantaranya :

Dapat membantu anak untuk bisa mengerti dan memahami ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang dapat dilakukan jika mampu.

Dapat memperkenalkan ajaran Islam dengan cara yang mudah diterima oleh anak-anak.

Dapat membentuk sifat dan kepribadian anak-anak sejak dini agar mempunyai sifat yang agamais.

Dapat membantu anak-anak untuk aktivitas kognitifnya dengan cara menghafal, mendengar, dan melantunkan doa-doa di tiap aktivitas yang berbeda.

Yaitu seperti saat sedang melempar jumrah, sa'i, atau thawaf.

Dapat memberikan pengetahuan kepada anak sejak dini tentang bagaimana proses menjalani ibadah haji atau Umroh, tentang keadaan Ka'abah dan mengerti fungsinya, dan melempar jumrah.

Dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap agama Islam.

Dengan adanya kegiatan ini anak-anak akan memiliki nilai ketakwaan dan pemahaman tentang agama Islam.

Semoga bermanfa'at tulisannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun