Bagaimana kita bisa melupakan begitu saja perjuangan dari Kartini dengan susah payah dan setengah mati bahkan sampai ke jenjang pernikahan pun sebagai persyaratan mutlak suaminya harus bisa mendukung sepenuhnya bilamana ia terjun di dunia pendidikan dan wanita terutama.Â
Setelah Kartini sebagai pahlawan pendidikan untuk kaumnya, masihkah dari kita sendiri terutama sebagai kaum wanita yang sudah di perjuangkan hak nya dari segi pendidikan dan sampai sekarang masih belum memahami apa yang harus di lakukannya? Mari kita pikir lebih baik lagi bahwa pendidikan adalah syarat mutlak sesuai dengan porsi talenta dan bakat yang di miliki masing-masing orang tentunya.Â
Dengan tujuan dari pendidikan masing-masing kaum wanita yang sudah di tempuhnya dapat memberikan kontribusi tersendiri bagi lingkungannya , bagi sesamanya, bagi institusi tak luput bagi negeri Indonesia tercinta. Semoga jerih lelah payah Kartini dapat di teruskan oleh kaum wanita Indonesia dari zaman ini sampai dengan seterusnya dan di teruskan estafet perjuangan Kartini. Tetap maju pendidikan kaum wanita untuk Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H