Mohon tunggu...
Melina Purnomo
Melina Purnomo Mohon Tunggu... Financial wealth consultant - Penulis , Pemerhati ekonomi termasuk non-fiksi yang di jejalnya.

Saya seorang penulis lepas n(artikel, resensi buku) pengajar privat inggris dan mandarin,penikmat film, pemain musik piano, gitar dan harmonika amatir dan penyanyi amatir tentunya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyadarkan Masyarakat Lewat Sadar Bencana

6 Juli 2017   23:09 Diperbarui: 6 Juli 2017   23:23 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Menurut penulis kepedulian BNPB tentang hal sadar bencana dimulainya harus dari tempat-tempat atau daerah yang masih minim akses komunikasi radio. Jika alat komunikasi ini sudah sampai merambah seterusnya akan mudah disosialisasikan ke daerah yang lainnya pastinya. Semoga hal ini dapat terus direalisasikan oleh kita semua sebagai masyarkat Indonesia yang merasa terpanggil tentang sadar bencana.Cara yang dilakukan oleh BNPB pun dapat bervariatif dan sangat banyak adanya jika dapat disosialisasikan "sadar bencana" ke masyarakat Indonesia. Kali ini sosialisasi yang coba ditawarkan caranya oleh BNPB yang sudah pasti dan semoga dapat diterima masyarakat Indonesia yaitu sandiwara radio. Sandiwara radio pun banyak caranya dengan tidak berseteru pada satu pihak saja. 

Cara ini dinilai berdampak sangat tinggi pada kita masyarakat Indonesia. Karena rata-rata rasio pendengarnya pun sudah terbukti meningkat dari dulu sampai sekarang.Mendengarkan radio mengapa dikatakan efektif? Karena mendengarkan radio tentunya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dari kalangan mana saja yang dapat ditawarkan oleh kalangan mana saja. Kalangan tua dan muda dapat dilakukan oleh mana saja? Tua dan muda tak terkecuali. 

Saat macet pun dapat dilakukan oleh siapa saja yang dilakukan oleh pendengar radio yang setia tentunya. Pendengar radio yang setia pun yang tau cara berkomunikasi yang baik memberikan tanggapan yang baik di kala berkendara dan memberikan pandangan mata mereka tentang sekitar yang terjadi.

Sandiwara radio tentunya dapat bersifat "kekinian" untuk hal yang sampai saat ini. Tetapi apakah kita terus dapat melakukannya dari waktu ke waktu. Kita semua dapat dengan senang hati melakukannya. Kegiatan yang dilakukan dari radio. Hasil komunikasi tidak bisa dijadikan patokan secara umum mengenai efektifitas sandiwara sebagai sarana edukasi yang menyokongnya. Komunikasi yang efektif secara baik dapat dilakukan tanpa membuang waktu yang kurang pun. 

Radio pun dapat dilakukan dengan baiknya oleh pendengar tanpa membuang waktu. Kita lah yang menjadikan diri kita sendiri pendengar yang setia. Sandiwara radio yang akan coba dilakukan dan disosialisasikan oleh BNPB kali ini. BNPB dengan baiknya mencoba mensosialisasikan yang terjadi dengan bencana alam yang diminimalisasikanuntuk masyarakat Indonesia. Supaya tentunya korban yang berjatuhan yang terdahulu yang terjadi dapat diminimalisir dengan pantauan mereka saat mendengarkan radio. 

Bukankah itu yang sebenarnya yang ingin dicapai sepenuhnya supaya korban yang berjatuhan dikendalikan dengan baik. Jadi pembaca yang budiman yang saya kasihi marilah kita terus ikut serta dan berpartisipasi sepenuhnya dengan apa yang kesadaran bencana yang dicoba di sosialisasikan terus dan terus dari pihak BNPB kepada masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat kota Jakarta umumnya tak terkecuali. 

Karenya jadikan diri kita sendiri sebagai pihak masyarakat yang ikut berpartisipasi dengan baiknya untuk sadar bencana yang ada di sekitar kita sendiri. Sadar bencana bukan hanya milik pihak terntentu saja tetapi juga milik kita semua masyarakat Indonesia. Sudah merasa tersadarkah kita untuk ikut berpartisipasi dengan sadar bencana kawan sekalian. Tempa mentalmu dan jangan berdiam diri saja. Alam akan ikut larut jika kita merasa tersadar bencana juga dan Yang di atas akan mendengar permintaan tulus kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun