Akan tetapi, ada ribuan atau mungkin ratusan ribu zat yang ada di bumi ini dan belum tentu kita pernah mengenali semuanya.
Makanya, orang yang sensitif bisa memiliki alergi. Karena polisi (sistem imun) tubuh orang yang sensitif itu cukup ‘paranoid’. Jadi, protein dan nutrisi makanan pun bisa dianggap sebagai benda asing dan berbahaya, jika belum pernah dia temui.
Lalu supaya si polisi tubuh ini nggak parnoan gimana?
Sayang ketika kita sudah dewasa, tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk sistem imun tubuh.
Tapi, ada kemungkinan untuk mencegah seseorang menumbuhkan reaksi alergi jika sistem imunnya mulai beradaptasi sejak kecil.
Ketika tubuh mulai menyimpan memori pertahanan tubuh untuk pertama kalinya, yaitu ketika bayi beradaptasi dengan perubahan lingkungan, dari yang sebelumnya steril (di rahim ibu), kemudian di dunia luar (setelah lahir).
Agar tubuh tidak alergi, tubuh bayi harus diperkenalkan dengan banyak hal, tidak cuma hal baik, tetapi juga yang buruk.
Masih ingat dengan slogan iklan “Berani kotor itu baik”?
Iyap, bersih itu ternyata tidak selamanya baik. Meski bayi rentan terhadap kuman (bakteri, jamur, dan virus), dengan bermain yang kotor-kotor tubuh bayi akan berlatih melawan hal-hal buruk, seperti divaksin.
Dengan demikian, sistem imun tubuh bayi bisa mengenali mana yang baik dan mana yang buruk, serta menyimpan memori tentang bagaimana cara mengatasi hal-hal yang akan menjadi ancaman bagi tubuh.
Microbiome bisa mencegah alergi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!