Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Simpan Rambut Rontokmu Tuk Bersihkan Laut!

12 Juni 2023   11:03 Diperbarui: 12 Juni 2023   11:12 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang menyangka kalau rambut rontok bisa membawa kebaikan bagi dunia? 

Banyak orang menganggap rambut rontok adalah masalah yang harus dicegah, diatasi, dan dihilangkan. Tapi... bagaimana kalau rambut yang sudah rontok dan kita anggap sebagai sampah itu bisa diubah menjadi benda yang sangat berharga?

Sebelum itu, kalian harus lihat gambar di bawah ini terlebih dahulu. Bisakah kalian menebak gambar apa ini?

Tumpahan minyak di laut (Sumber: Youtube Insider Bussiness).
Tumpahan minyak di laut (Sumber: Youtube Insider Bussiness).

Ini bukan cokelat, tapi ini adalah tumpahan minyak di laut.

Pada tahun 2010, terjadi tumpahan minyak terbesar di Amerika Serikat akibat ledakan rig minyak BP Deepwater Horizon. Ledakan ini menyebabkan 30 juta galon minyak mentah mengalir ke teluk Meksiko. Bahkan hingga saat ini, lebih dari 10 tahun kemudian, banyak organisme laut masih merasakan dampak dari tumpahan minyak tersebut (baca artikel di sini). 

Burung pelikan di Grand Terre Island, Louisiana yang berlumuran minyak (Sumber: Win McNamee/Getty Images).
Burung pelikan di Grand Terre Island, Louisiana yang berlumuran minyak (Sumber: Win McNamee/Getty Images).

Dan rambut rontokmu, bisa menjadi jawaban untuk mengatasi hal ini...

Hanya Segumpal Rambut, Bisa Menghilangkan Minyak di Laut

Rambut kita memiliki kemampuan untuk menyerap minyak!

Rambut dapat menyerap minyak hingga 5-8 kali berat rambut.

Wah, kok bisa ya...? Kenapa sih rambut gampang menyerap minyak? Memangnya di rambut ada zat apa?

Pada dasarnya, rambut kita terbentuk dari protein keratin. Protein inilah yang menyebabkan rambut kita sangat mudah mengumpulkan minyak. Karena protein keratin bersifat lipofilik, yaitu menyukai minyak dan menolak air, sehingga minyak dapat menempel dan terperangkap pada rambut dengan mudah.

Ilustrasi sehelai rambut menyerap minyak (Sumber:  matteroftrust.org).
Ilustrasi sehelai rambut menyerap minyak (Sumber:  matteroftrust.org).

Oleh karena kemampuan inilah, Matter of Trust, sebuah perusahaan non-profit asal San Fransisco, California mengumpulkan rambut dari banyak orang untuk membuat karpet rambut. Karpet rambut ini kemudian digunakan untuk mengangkat tumpahan minyak di laut.


Sebenarnya ide ini pertama kali muncul di tahun 1989, ketika Phil McCrory, seorang penata rambut asal Alabama, Amerika Serikat melihat bulu seekor berang-berang laut menjadi sangat berminyak. Kemudian di tahun 2001, Phil McCrory dan perusahaan Matter of Trust melakukan aksi pertama mereka untuk membersihkan tumpahan minyak (Clean Wave Program).

Lalu, gimana sih cara karpet rambut dibuat?

Karpet rambut ini dibuat dengan teknik felting atau teknik kempa. 

Pertama-tama, rambut yang telah dikumpulkan harus dibersihkan. Rambut yang berasal dari salon umumnya telah bercampur debu dan kotoran karena disapu dari lantai. 

Sebelum diolah menjadi karpet, gumpalan rambut harus dipastikan bebas dari benda tajam (peniti, jarum), sisa makanan, rokok, dan benda-benda yang keras yang dapat merusak jarum mesin felting.

Kemudian, sebagian rambut disisir dan disusun menjadi beberapa lapisan rambut di atas mesin kempa. Mesin kempa selanjutnya akan menusuk-nusuk tumpukan lapisan rambut dengan jarum hingga rambut-rambut tersebut menggumpal dan memadat seperti karpet pintu rumah yang bertuliskan "welcome".

Karpet
Karpet "Welcome" (Sumber: my-best.id).

Lantas, apakah hanya terbatas pada rambut manusia saja? Bagaimana dengan bulu anjing atau kucing?

Jawabannya bulu hewan juga bisa digunakan! Mulai dari bulu hewan peliharaan kita, seperti anjing dan kucing, hingga bulu-bulu hewan seperti domba, alpaca, llama, dan bahkan kerbau berbulu tebal bisa digunakan. Karena bulu-bulu tersebut sama-sama terbentuk dari protein keratin yang menyukai minyak!

Kenapa Rambut dan Bukan Yang Lain?

Menyerap minyak di laut menggunakan karpet rambut adalah metode yang murah, aman, dan ramah lingkungan. Aman karena tidak menggunakan bahan kimia dan tidak membahayakan ekosistem laut. Ramah lingkungan karena limbah karpet rambut dapat diolah untuk dimanfaatkan kembali.

Menurut penelitian Pagnucco dan Phillips (2018), rambut sebagai bahan dasar karpet memiliki daya serap (volume) terhadap minyak yang lebih tinggi dibandingkan bahan lain: kapas, selulosa daur ulang, dan polypropylene, dimana setiap 1 kg rambut dapat menyerap 7-8 liter minyak.

Karpet rambut yang sudah digunakan untuk menyerap minyak bisa digunakan kembali setelah dibersihkan hingga 100 kali pemakaian. Karpet rambut bisa juga digunakan untuk pengomposan atau digunakan sebagai bahan bangunan untuk insulasi panas atau insulasi suara.

Sebelum digunakan untuk pengomposan, rambut yang masih berminyak ditumbuhkan jamur Pleurotus (genus jamur tiram). Selama 12 minggu, jamur akan mendegradasi minyak dan polutan yang menempel di rambut, sehingga karpet rambut dapat digunakan untuk pengomposan tanpa risiko menyebarkan racun.

Bila dibandingkan, penyemprotan zat kimia untuk mengurai minyak dapat menimbulkan efek samping negatif bagi kesehatan. Teknik in-situ burning untuk mengatasi tumpahan minyak memiliki kesulitan untuk mengumpulkan minyak dan mempertahankan ketebalan minyak untuk pembakaran yang efektif dan efisien. Di samping itu, ada kemungkinan api tidak terkontrol sehingga berdampak pada ekosistem laut.

Karpet Rambut untuk Laut Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki luas lautan 3.273.810 km, sangat rawan terhadap pencemaran minyak.

Di Indonesia sendiri kasus tumpahan minyak telah terjadi sebanyak 4 kali sejak tahun 2018, yaitu di Teluk Balikpapan (Maret 2018), Karawang (Juli 2019), Kepulauan Seribu (Agustus 2020), dan Kepulauan Riau (Setiap Tahun).

Sebelum tahun 2018, pemerintah mencatat adanya 5 kasus tumpahan minyak di laut Indonesia:

  1. Kasus kebocoran pipa Pertamina (King Fisher) pada April 2000. Sebanyak 600.000 barrel minyak mentah tumpah.

  2. Kasus Kepulauan Seribut di tahun 2003 dan 2004.

  3. Kasus Montara (75 hari) pada Agustus 2009. Sebanyak 45 barrel tumpah setiap harinya.

  4. Kasus tabrakan kapal MT Alyarmouk dengan kapal MV Sinar Kapuas pada awal bulan Januari 2015. Sebanyak 4500 MT Crude Oil tumpah.

  5. Kasus tabrakan motor tanker Wan Hai 301 dengan MT APL Denver pada Januari 2017. Sebanyak 300 ton minyak mentah tumpah.

Tumpahan minyak di laut dapat terjadi akibat pengeboran minyak di laut, kebocoran tanki minyak di laut, kecelakaan kapal, perbaikan atau perawatan kapal (docking), pembongkaran kapal (scrapping), dan hasil operasi kapal tanker.

Selain itu, oli yang menetes dari motor atau mobil kita ke jalan, yang kemudian tersiram air hujan dan mengalir ke saluran air menuju laut juga bisa menjadi sumber pencemaran.

Minyak di jalan terbawa air hujan menuju saluran air (Sumber: matteroftrust.org)
Minyak di jalan terbawa air hujan menuju saluran air (Sumber: matteroftrust.org)

Dampak Tumpahan Minyak di Laut

  1. Bau lantung (Tainting)

Ikan yang ditangkap di area tumpahan minyak memiliki bau lantung, bau tidak enak pada dagingnya.

  1. Kematian organisme Laut

Tumpahan minyak di perairan pantai dan laut dalam dapat menyebabkan kematian organisme laut karena jenis ikan yang hidup, seperti ikan tambak dan ikan keramba, dan kerang, serta terumbu karang tidak memiliki kemampuan migrasi dari area yang terkena tumpahan minyak.

  1. Perubahan hingga kerusakan ekosistem laut

Tumpahan minyak menyebabkan perubahan perilaku organisme, meliputi perilaku reproduksi dan migrasi. Ditambah lagi, plankton yang menjadi sumber pangan ikan juga ikut tercemar minyak. Apalagi, jika lokasi tumpahan minyak di area pemijahan/perkembang biakan ikan atau organisme laut lainnya, seperti udang atau lobster.

Sumber: [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9]

***

Nah setelah mengetahui hal tersebut... bagi yang punya rambut rontok atau yang punya hewan peliharaan, mulai sekarang simpan rambut dan bulu-bulu peliharaan kalian. Dan jangan lupa didonasikan ya! Karena segenggam rambutmu bisa membantu menjaga kelestarian laut kita.

Selamat Hari Laut Sedunia 8 Juni 2023!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun