Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Story of Xing Fu", Drama Keluarga yang Realistis dan Thought-Provoking

21 Juli 2022   15:15 Diperbarui: 21 Juli 2022   23:25 3368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
He Xing Fu berhasil menjadi resepsionis di sebuah firma hukum (mydramalist.com).

"Happiness is not something ready made. It comes from your own actions." --Dalai Lama.

Sungguh tak disangka, saya selesai menonton 40 episode drama keluarga yang satu ini dan saya sangat menyukainya! 

Awalnya, saya tidak begitu antusias untuk menontonnya, bahkan setelah mengetahui bahwa tokoh utama drama ini, He Xing Fu, diperankan oleh aktris papan atas Zanilia Zhao (Zhao Li Ying), yang selalu menyukseskan film atau drama yang ia perankan.

Jujur saja, cerita bertema keluarga memang bukan cerita yang digemari banyak orang. Bahkan, sering kali dicap sebagai tema yang membosankan. Tapi kali ini, saya tidak bisa setuju dengan pendapat ini. Dalam drama ini, saya mendapatkan diri saya penasaran untuk mengetahui bagaimana He Xing Fu menyulap kesulitan-kesulitan yang ia temui menjadi kesempatan.

Drama "The Story of Xing Fu", sebuah drama keluarga yang menawan dan thought-provoking, namun dikemas dengan alur sederhana dan tema kekeluargaan, diadaptasi dari film The Story of Qiu Ju (1992) dan novel berjudul The Wan Family Lawsuit oleh Chen Yuan Bin.

Jika dilihat, drama remake ini menggunakan unsur kata Xing Fu (幸福) pada judul dan nama tokoh utamanya. Kata Xing Fu ini memiliki arti "bahagia", seolah-olah ingin menunjukkan bahwa drama ini adalah drama pembelajaran tentang memaknai arti bahagia dan kisah perjalanan para tokoh untuk menjadi bahagia.

Sebuah drama yang thought-provoking dan penuh pembelajaran

Kita bisa belajar dari setiap tokoh dan kejadian yang ada dalam drama ini.

Kisah He Xing Fu ini dimulai ketika ia menikah dengan lelaki dari desa sebelah, Wang Qing Lai. Hari pernikahan seharusnya menjadi hari yang paling bahagia bagi He Xing Fu sebagai pengantin dalam sekejap harus diingat menjadi hari yang paling menyakitkan. 

Bagaimana tidak? Di hari pernikahannya, adik perempuan He Xing Fu satu-satunya, He Xing Yun mendapatkan pelecehan seksual. Ia hampir diperkosa dan hal itu disaksikan oleh tamu-tamu yang datang di acara pernikahan mereka.

Bagi He Xing Fu, dia hanya berusaha memperjuangkan keadilan dan kebahagian adik perempuannya. Tapi di sinilah topik feminisme, isu tentang hak-hak perempuan dan kesetaraan gender disajikan. Faktanya, tradisi "Wedding Hazing" memang ada di China sejak lama. 

Wedding hazing adalah tradisi untuk membuat kemeriahan saat pernikahan, dilakukan dengan menjahili pasangan pengantin atau keluarga pengantin. Tradisi ini muncul sejak Dinasti Han. Akan tetapi, lama kelamaan tradisi ini menjadi sarana bagi orang-orang tak bermoral untuk melecehkan kaum wanita, dengan dalih untuk memeriahkan pernikahan. Sehingga tradisi ini sekarang dilarang di China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun