Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Internet Menjadikan Masing-masing Kita Diplomat Indonesia

11 Juli 2022   18:06 Diperbarui: 11 Juli 2022   18:07 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan khawatir bila tidak bisa sering berpergian. Tidak masalah. Tidak melulu harus jalan-jalan, apa saja yang merupakan bagian dari budaya Indonesia bisa kita bahas, baik makanan, tarian, atau seni musik. 

Saya lihat banyak warga negara asing (WNA) banyak yang tertarik dengan makanan khas Indonesia. Satu video yang saya ingat, seorang WNA membahas makanan berkategori sup atau bubur yang ia unik dari Indonesia. Dalam video tersebut, bubur kacang hijau atau bubur kacang ijo menjadi salah satu makanan unik yang terpilih. 

Tidak banyak WNA yang mengenal makanan ini. Menurut, mereka (para WNA) tampilan bubur kacang ijo ini sungguh menjijikan dan tidak menarik. Tetapi setelah mencobanya, seperti kata pepatah "tak kenal maka tak sayang", mereka terkejut dan tak menduga karena rasa bubur kacang ijo sebenarnya enak. Sungguh membuka jendela baru dan menarik.

Akan tetapi, akan lebih baik lagi jika lebih banyak warga Indonesia membuat konten yang layak ditonton secara luas (mendunia).

Pernah juga ketika saya menonton kontes menari asal China saya berpikir seperti ini, "Wah, China ini hebat juga ya bisa mengkombinasikan tarian tradisionalnya dengan tarian modern. Kalau begini tarian tradisionalnya tentu bisa lebih diterima di dunia."

Pendapat ini saya utarakan pada mama saya yang juga sedang menonton, lalu tanggapannya seperti ini, "bukan salah tarian atau alat musiknya, ini masalah kurangnya kreativitas orang Indonesia untuk mempromosikan budayanya."

"Iya ya... kalau orang Indonesia rajin mempromosikan budayanya, nggak akan ada lagi masalah pencurian/klaim budaya dari negara lain," balas saya.

Kalau dari saya sendiri sudah mulai melakukan diplomasi kecil-kecilan, menulis blog, mengunggah foto di media sosial, dan mengunggah video dengan memberikan subtitle bahasa Inggris. Tujuannya agar konten yang telah saya buat dapat dikonsumsi oleh masyarakat dunia.

Kendala internet?

Tidak perlu khawatir. Telkom Indonesia selaku penyedia layanan internetnya Indonesia telah memberikan kita kesempatan untuk menjadi bagian dan berperan sebagai "diplomat Indonesia". Melaui IndiHome, Telkom mendukung program digitalisasi Indonesia untuk menghadirkan internet di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal), meliputi Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Muna, Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Ana Kalang, Kabupaten Lewoleba, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Bima.

Adanya internet yang merata di Indonesia membawa manfaat yang baik. Tidak hanya baik dari segi ekonomi, karena dapat menarik wisatawan yang giat bermedia sosial. Tapi juga baik dari segi budaya, karena memberi kesempatan bagi warga lokal sendiri untuk mengangkat kearifannya langsung ke taraf yang lebih tinggi--taraf internasional.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun