Artinya, sebagai warganet asal Indonesia, setiap gerak-gerik yang kita lakukan dalam dunia internet dipandang oleh mancanegara sebagai cerminan atas negara Indonesia.
Mirisnya, hingga saat ini perilaku warganet Indonesia masih belum menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya dan beretika. Perilaku warganet Indonesia bahkan dianggap yang terburuk karena tidak berpikir panjang, sembarang berkomentar, dan berkata kasar. Belum lagi, maraknya penipuan online dan cyberbullying.
Daripada menghabiskan waktu untuk hal-hal yang negatif, lebih baik kita menghabiskannya untuk hal-hal yang positif. Padahal banyak sekali hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Indonesia untuk mengangkat nama baik Indonesia.
Gerakan dari Lokal menjadi Internasional
Dilansir dari Kompas, seorang warganet Indonesia dapat menghabiskan waktu rata-rata 8 jam 52 menit per harinya untuk mengakses internet. Bila dikupas lebih lanjut, seorang warganet Indonesia menggunakan waktu sekitar 3 jam dari keseluruhan waktunya mengakses internet untuk bermedia sosial.
Bila dikalikan 202,6 juta pengguna internet, berapa banyak waktu yang sudah digunakan? Kenapa tidak kita manfaatkan saja waktu tersebut untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke seluruh dunia?
Pertanyaan selanjutnya yang muncul, "Bagaimana caranya?"
Cukup memanfaatkan hobi kita bermedia sosial, menulis blog, dan membuat konten vlog untuk promosi budaya dan tempat wisata di Indonesia.
Bagi yang hobi berwisata, selepas jalan-jalan dan berekreasi, kita dapat mengunggah foto dan video untuk memperkenalkan tempat wisata tersebut. Kemudian, kita dapat menyisipkan kisah sejarah, cerita rakyat, kepercayaan, dan kearifan lokal yang menjadi ciri khas suatu daerah, yang bisa menjadi nilai tambah dan daya tarik suatu daerah.
Indonesia memiliki beragam tempat wisata yang menakjubkan. Kalau dulu orang-orang mungkin hanya mengenal Pantai Kuta di Bali. Sekarang ada Pantai Nihiwatu di Sumba, Pantai Sawarna di Banten, dan Pantai Ora di Maluku Tengah yang menjadi Bora-boranya Indonesia. Selain itu, ada tempat wisata Raja Ampat, Labuan Bajo, Karimun Jawa, dan lain-lain. Banyak sekali tempat wisata di Indoensia yang sebetulnya memiliki potensi untuk digali.
Dengan memviralkan tempat wisata tersebut, kita bisa membantu pemerintah untuk mempromosikan tempat wisata dan meningkatkan wisatawan asing ke Indonesia. Yang berarti, devisa negara pun meningkat.