Pembaca itu tidak peduli. Mereka membaca apa yang mereka mau baca saja. Sebagai pembaca, saya pun demikian. Tapi sebagai penulis, tentu saja, saya sangat ingin tulisan saya dibaca.
Tulisan kita di internet, bagaikan suara detik jam yang tenggelam dan hanya terdengar di keheningan. Sudah bersyukur ada komunitas Kompasiana, sehingga tulisan saya bisa terbaca.
Para pakar boleh saja berkata, ya itu semua tergantung motif menulisnya. Idealnya memang menulis itu hobi dan dilakukan untuk kepuasan pribadi. Tapi, apa benar ada yang benar-benar seperti itu? Mungkin ada, tapi hanya sekian persen saja.
Jadi, yang bisa saya lakukan hanya menulis.
Memaksa diri menulis.
Menulis dengan positif walaupun itu adalah kebohongan.
Menulis sebagai latihan.
Menulis untuk mencintai diri sendiri.Â
Kalau diri ini tidak bisa mencintai diri sendiri, apalagi orang lain?
Kemudian, saya berselancar di internet, mencari INSPIRASI.
Dan saya menemukan tulisan-tulisan ini. Sesuatu yang sederhana. Sesuatu yang kita ketahui, tapi perlu untuk diingatkan dan dilihat kembali.
Konsistensi tidak akan mengkhianati kita
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!