Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Tiga Orang Taikonot China Akhirnya Pulang Kampung ke Bumi

17 April 2022   07:16 Diperbarui: 17 April 2022   08:13 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi para taikonot dalam kapsul sebelum mendarat, dari kiri ke kanan: Wang Yaping, Zhai Zhigang, dan Ye Guangfu. Sumber: CCTV via Aljazeera.com.

Tiga orang "taikonot" asal negeri China akhirnya kembali ke Bumi setelah melakukan perjalanan luar angkasa dan menghabiskan selama 183 hari atau sekitar 6 bulan di Stasiun Luar Angkasa Tiangong milik China.

Tiga orang "taikonot" ini adalah Zhai Zhigang (55 tahun), Wang Yaping (42 tahun), and Ye Guangfu (41 tahun). Mereka resmi mendarat di daerah Mongolia-Barat Laut China pada Sabtu, 16 April 2022 pada pukul 09.00 WIB (02.00 GMT).

Sebelumnya, kenapa sih astronot China disebut dengan "taikonot"?

"Astronot" sendiri sebenarnya merupakan gabungan 2 kata dalam bahasa Yunani "astron" dan "nutes" yang berarti bintang dan pelaut. Istilah ini menunjuk pada individu yang telah pergi menjelajah ke luar angkasa. 

Namun, ternyata tidak setiap negara menggunakan istilah ini. Sebutan "astronot" hanya digunakan pada penjelajah luar angkasa yang berasal dari Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang. Sedangkan, negara Rusia dan China memiliki istilahnya sendiri.

Di negeri China, "astronot" disebut sebagai "taikonot". Kata ini sebenarnya merupakan gabungan dari kata 'taikong' (太空) dalam bahasa Mandarin yang berarti ruang angkasa atau kosmos dan kata 'nautes' dalam bahasa Yunani. Di China sendiri, istilah "taikonot" bukanlah sebutan resmi untuk antariksawan, melainkan 'yuhangyuan' (宇航员) yang berarti "penjelajah alam semesta".

Sedangkan di Rusia, "astronot" disebut sebagai "cosmonot", berasal dari bahasa Yunani yang berarti alam semesta dan pelaut.

Lanjut ke Pendaratan Kapsul Angkasa Luar

Kondisi para taikonot dalam kapsul sebelum mendarat, dari kiri ke kanan: Wang Yaping, Zhai Zhigang, dan Ye Guangfu. Sumber: CCTV via Aljazeera.com.
Kondisi para taikonot dalam kapsul sebelum mendarat, dari kiri ke kanan: Wang Yaping, Zhai Zhigang, dan Ye Guangfu. Sumber: CCTV via Aljazeera.com.

Perjalanan kapsul luar angkasa hingga mendarat di Bumi ini bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu sekitar 9 jam setelah pesawat luar angkasa lepas landas dari stasiun luar angkasa Tiangong hingga menyisakan kapsul yang mendarat di bagian Barat Laut China.

Setelah memasuki atmosfer, parasut dikeluarkan untuk membantu pendaratan dan sempat terlihat bahwa kapsul terbakar dan mengeluarkan kepulan asap.

Kapsul mengeluarkan kepulan asap. Sumber: VideoFromSpace via Youtube.
Kapsul mengeluarkan kepulan asap. Sumber: VideoFromSpace via Youtube.

Kalian bisa menyaksikan detik-detik pendaratan kapsul luar angkasa secara lengkap pada video liputan berikut ini.

Yang tidak kalah penting dan menarik dari perjalanan luar angkasa ini adalah kepulangan para antariksawan dari luar angkasa ke Bumi. 

Mengapa demikian?

Tentu saja menarik! Karena kita belum pernah melihat para antariksawan keluar dari kapsul setelah mendarat di Bumi. Tapi bukan di situ poin pentingnya.

Perjalanan pulang dari luar angkasa ke Bumi, sebenarnya adalah perjalanan yang cukup berisiko.

Para antariksawan harus menghadapi perubahan tekanan, perubahan berat badan dan adanya gravitasi, mengatasi kondisi tekanan darah rendah, dan perubahan suhu tubuh.

Tahukah kamu bahwa antariksawan tidak dapat langsung berdiri setelah mendarat di Bumi?

Hal ini terjadi karena setelah lama tinggal di luar angkasa, para antariksawan mengalami penurunan massa otot. 

Selama tinggal di lingkungan tanpa gravitasi, para antariksawan hampir tidak pernah menggunakan otot-otot tulang punggung dan otot-otot kaki untuk menopang berat badannya. Akibatnya, otot-otot para antariksawan yang biasanya digunakan untuk menopang tubuh menjadi berubah fungsi dan tidak lagi sanggup untuk pekerjaan yang berat. Hal ini diikuti dengan penurunan massa otot yang berlangsung cukup cepat. Tanpa olah raga yang rutin, penurunan massa otot dapat mencapai 20% dalam waktu 5-11 hari saja.

Taikonot melakukan olah raga di luar angkasa. Sumber: via spacewatchafrika.com
Taikonot melakukan olah raga di luar angkasa. Sumber: via spacewatchafrika.com

Tidak hanya otot, tulangpun mengalami perubahan selama di luar angkasa. Karena tidak digunakan untuk aktivitas yang berat, para antarikswan akan kehilangan 1,5% massa tulangnya hanya waktu satu bulan. Sehingga, untuk menjaga kesehatan, para antariksawan tetap harus rutin berolahraga di luar angkasa.

Sehingga, setelah mendarat bila diperhatikan kaki antariksawan terlihat mengecil dan lemah untuk mereka sanggup langsung berdiri.

Wang Yaping dipapah setelah keluar dari kapsul. Sumber: CCTV via inf.news.
Wang Yaping dipapah setelah keluar dari kapsul. Sumber: CCTV via inf.news.

Selain tidak dapat berdiri, tubuh para antariksawan ini kemudian langsung dibungkus oleh pelindung tubuh yang berbentuk seperti sleeping bag.

Wang Yaping duduk di kursi dengan pelindung tubuh. Sumber: CCTV via inf.news.
Wang Yaping duduk di kursi dengan pelindung tubuh. Sumber: CCTV via inf.news.

Sebenarnya bagian dalam kapsul luar angkasa ini sudah dilengkapi dengan pendingin untuk melindungi antariksawan, ketika kapsul terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. Meskipun demikian, para antariksawan harus tetap mengenakan "sleeping bag" ini untuk melindungi tubuh antariksawan dari beban perubahan suhu.

Setelah mendarat, para antariksawan akan dikarantina untuk beradaptasi kembali dengan lingkungan di Bumi. Sebelum dapat berjalan kembali, para antariksawan tersebut setidaknya membutuhkan waktu 3 hari atau lebih bergantung dengan lama waktu yang dihabiskan di luar angkasa.

Baca juga: Wanita dan Antariksa: Mendobrak Batasan Gender, Pembalut Bukan Penghalang

Sumber: [1], [2], [3], [4], [5], [6]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun