Tiga orang "taikonot" asal negeri China akhirnya kembali ke Bumi setelah melakukan perjalanan luar angkasa dan menghabiskan selama 183 hari atau sekitar 6 bulan di Stasiun Luar Angkasa Tiangong milik China.
Tiga orang "taikonot" ini adalah Zhai Zhigang (55 tahun), Wang Yaping (42 tahun), and Ye Guangfu (41 tahun). Mereka resmi mendarat di daerah Mongolia-Barat Laut China pada Sabtu, 16 April 2022 pada pukul 09.00 WIB (02.00 GMT).
Sebelumnya, kenapa sih astronot China disebut dengan "taikonot"?
"Astronot" sendiri sebenarnya merupakan gabungan 2 kata dalam bahasa Yunani "astron" dan "nutes" yang berarti bintang dan pelaut. Istilah ini menunjuk pada individu yang telah pergi menjelajah ke luar angkasa.Â
Namun, ternyata tidak setiap negara menggunakan istilah ini. Sebutan "astronot" hanya digunakan pada penjelajah luar angkasa yang berasal dari Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang. Sedangkan, negara Rusia dan China memiliki istilahnya sendiri.
Di negeri China, "astronot" disebut sebagai "taikonot". Kata ini sebenarnya merupakan gabungan dari kata 'taikong' (太空) dalam bahasa Mandarin yang berarti ruang angkasa atau kosmos dan kata 'nautes' dalam bahasa Yunani. Di China sendiri, istilah "taikonot" bukanlah sebutan resmi untuk antariksawan, melainkan 'yuhangyuan' (宇航员) yang berarti "penjelajah alam semesta".
Sedangkan di Rusia, "astronot" disebut sebagai "cosmonot", berasal dari bahasa Yunani yang berarti alam semesta dan pelaut.
Lanjut ke Pendaratan Kapsul Angkasa Luar
Perjalanan kapsul luar angkasa hingga mendarat di Bumi ini bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu sekitar 9 jam setelah pesawat luar angkasa lepas landas dari stasiun luar angkasa Tiangong hingga menyisakan kapsul yang mendarat di bagian Barat Laut China.
Setelah memasuki atmosfer, parasut dikeluarkan untuk membantu pendaratan dan sempat terlihat bahwa kapsul terbakar dan mengeluarkan kepulan asap.