Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang mewakili empat desa yaitu Desa Tambak Karya, Desa Tambak Sarinah, Desa Raden, dan Desa Kali Besar, berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti Bkkbn, Dinas KB Kabupaten Tanah Laut, Kecamatan Kurau dan Puskesmas Padang Luas. Kolaborasi ini menjadi simbol sinergi lembaga pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya memerangi stunting dan juga menciptakan perubahan positif. Dalam acara tersebut dihadiri oleh diwakili oleh DP2KBP3A Kabupaten Tanah Laut yang diwakili oleh Bu Anggi, Camat Kurau bapak Zulpuaddin, S.Sos yang diwakili oleh Pak Fathur sebagai pembuka dan penyambut acara serta, Ibu Risma (Petugas gizi), Ibu Baitul Askah (PromKes), Ibu Zuhairiyah (Seksi KesLing) sebagai perwakilan dari Puskesmas Padang Luas sekaligus menjadi Pemateri tentang Stunting kepada seluruh siswa SD kecamatan Kurau yang mengikuti lomba tersebut.
Sebanyak 11 SD dari berbagai desa ikut serta dalam acara ini. Dari setiap SD, diwakilkan 3 siswa, sehingga total ada 33 siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan lomba. Syarat mengikuti lomba ini adalah anak SD kelas 5 dengan peringkat 3 besar disekolahnya dan gratis biaya pendaftaran. Dalam proses penilaian ada beberapa seleksi yang harus dilakukan oleh para siswa. Seleksi tahap 1 skoring kebiasaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), kemudian para tentor yang merupakan mahasiswa PENTING (Peduli stuNTING) memberikan materi pada seluruh siswa dengan bantuan leaflet, kemudian siswa diberikan kartu pertanyaan terkait aktifitas kehidupan sehari-hari mereka dalam ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).Â
Siswa yg terseleksi maju ke tahap lomba semifinal adalah siswa yang memiliki skor tertinggi dalam PHBS dan pengetahuan terkait cegah dan atasi stunting. Tentunya, hal ini membuat kompetisi menjadi semakin seru dan antusias siswa untuk memenangkan lomba semakin tinggi.
Keseruan acara mencapai puncak, ketika diumumkannya dua pemenang utama. Muhammad Fazar Rizki dari SDN Kali Besar dan Arifa Faizatun Nabila dari UPT SD Tambak Sarinah berhasil meraih gelar Duta PENTING Â Cilik. Keduanya diberikan hadiah berupa bingkisan menarik serta selempang yang merupakan simbol sebagai perwakilan dalam kampanye peduli stunting dan sebagai wujud tanggung jawab untuk terus mengampanyekan pentingnya mencegah stunting sejak dini di sekolah dan lingkungannya.
Pemilihan Duta PENTING Cilik ini menjadi bukti nyata bahwa upaya mencegah stunting memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Dari mahasiswa, pemerintah, hingga masyarakat, semuanya berperan penting dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat dan cerdas. Semoga, momentum ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi langkah awal dalam mewujudkan generasi yang kuat, cerdas, dan bebas dari stunting. Semoga, dengan diadakannya acara semacam ini, kesadaran masyarakat Kurau akan masalah stunting semakin meningkat dan angka stuNTING di Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Diharapkan ke depannya lebih banyak inovasi-inovasi serupa yang bisa diterapkan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan berpengetahuan.