Mohon tunggu...
Melika Fifany
Melika Fifany Mohon Tunggu... Lainnya - A dreamer

Aku adalah seorang penulis yang lebih suka berpikir lalu menulis daripada berbicara terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gosipmu Membunuh Karakterku

30 Juni 2018   16:34 Diperbarui: 30 Juni 2018   17:23 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: zetizen.com

Apa yang salah dengan perbedaan ?

Setiap manusia diciptakan berbeda. Pada dasarnya kodrat manusia adalah berbeda.

Tidak perlu berbuat agar menjadi sama dengan yang lainnya. Justru keunikan tersendiri adalah menjadi berbeda dengan orang lain. Tidak ada hal yang harus diperdebatkan agar menjadi sama dengan orang lain. 

Caramu memandang, melihat, berpikir, berperilaku, semuanya berbeda dan Sang Penciptamupun mengijinkan perbedaan itu.  Perbedaan itu ketika ada sesuatu hal yang kurang dari dalam dirimu, tetapi ada hal yang lebih di dalam diriku, begitu juga sebaliknya. 

Dengan adanya perbedaan, seharusnya kita bisa saling melengkapi. Aku melengkapimu dan kau melengkapiku. Alangkah indahnya perbedaan yang terjalin di antara kita. Aku dan kau saling membutuhkan.

Kenapa pada akhirnya manusia takut menunjukan identitasnya yang berbeda, itu karena tidak adanya kesepakatan akan adanya 'toleransi' dalam perbedaan. Manusia ingin segala sesuatunya sama karena mereka tidak menginginkan suatu persaingan. 

Persaingan untuk lebih baik, lebih cerdas, lebih berkuasa, lebih hebat, dan hal lebih lainnya. Keberanian untuk menunjukan perbedaan, itu artinya siap untuk dihujat, dijauhi, bahan gosipan dan hal-hal menakutkan lainnya. Setiap kali melihat perbedaan, apakah secara radikal kita mencoba untuk menolaknya ?

Selama aku masih di jalan yang benar dan kaupun begitu, tidak ada yang salah dengan perbedaan kan ? Jika ada yang tidak baik denganku, bisakah kau memberitahukanku tanpa menghakimiku ? 

Aku tidak ingin perbedaan yang ada di antara kita membuat kita semakin menjauh. Kita bisa sama-sama melihat bahwa ketika tinggi, rendah, lebar, sempit, warna yang berbeda menjadi harmonisasi dalam kehidupan. Tapi kenapa ketika kau berbeda denganku, kau memaksaku untuk sama denganmu ?

Jika engkau menudingku melakukan hal begini dan begitu, cobalah bertanya pada dirimu sendiri, "Kalau aku berada di posisinya, apa yang aku perbuat ?" Jangan menilai dari apa yang nampak, tapi cobalah mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jika kau tau alasan mengapa aku seperti ini, kaupun pasti tau untuk menilai dan meresponku.

Jika di dalam Alkitab tertulis, di mana satu atau dua orang berkumpul di situ Tuhan  berada, tetapi pada kenyataannya yang berada bukanlah Tuhan tetapi si Iblis yang mencoba menjatuhkan manusia dengan perkataan. Gosip bukanlah sesuatu yang benar. Gosip bukanlah cara untuk membuat suatu perubahan. Gosip bukanlah suatu bukti kasih. 

Gosip hanya akan membunuh mental dan karakter. Jika kau ingin melakukan firman Tuhan dengan menyatakan kesalahan orang lain, nyatakanlah langsung dengan kasih. Bagaimana mungkin kau mengharapkan perubahan dari orang yang kau kritiki itu jika dia tidak mengetahui kritikan apa yang kau berikan tetapi malah membumbui cerita-cerita yang kaupun tidak tahu kebenarannya.

Mulutmu adalah harimaumu !

Memang benar pepatah yang berkata seperti itu dan masih berlaku hingga sekarang. Kau bisa menopang dan menguatkan sesamamu dengan mulutmu, tapi dengan mulut yang sama juga kau bisa mematahkan semngat dan menghancurkan orang lain. Bagaimana mungkin dengan sumber yang sama kau bisa menghasilkan dua rasa yang berbeda. Sama seperti mata air. Bagaimana mungkin air dengan sumber yang sama mampu mengeluarkan rasa yang berbeda yaitu rasa tawar dan asin ?

Bukan hanya pisau tajam yang mampu membunuh seseorang, tetapi dengan perkataan yang tajam dan tak berperasaanpun mampu membunuh karakter tersebut.

Tidak ada hakmu untuk melakukan penghakiman terhadapku begitu juga sebaliknya. Aku tidak memiliki hak untuk menghakimimu Karena standard apa yang kau gunakan untuk menghakimiku, standard itu juga yang digunakan untuk menghakimimu.

Aku sama sepertimu. Jika kau tidak ingin dihakimi maka akupun tidak ingin dihakimi. Kita adalah perpaduan antara kau dan aku yang memiliki sama rasa, tetapi Tuhan menciptakan kita dengan segala keunikan yang berbeda. Jangan membunuhku dengan perkataan tajam yang kau miliki. Untukmu yang berusaha membuatku sama sepertimu, aku tidak akan sama sepertimu.

Melika Fifany

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun