Mohon tunggu...
melida wijaya
melida wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - staff accounting PT. Nishi tata dan mahasiswi magister manajemen univ pelita bangsa

hai, saya melida wijaya, salah satu mahasiswi magister manajemen di universitas pelita bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Fintech Mengubah Cara Orang Berinvestasi dan Mengelola Keuangan dengan Strategi Tertentu

29 Oktober 2024   10:13 Diperbarui: 29 Oktober 2024   11:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri teknologi finansial, atau fintech, telah menjadi salah satu pendorong utama perubahan dalam layanan keuangan global. Dari bank digital hingga aplikasi pembayaran, tren ini membawa banyak keuntungan, tetapi juga tantangan yang perlu dihadapi. 

Tren Fintech pada saat ini sedang naik daun dan banyak dari kalangan generasi Z yang tidak mau kalah dan ketinggalan untuk mencoba hal hal baru dalam dunia teknologi tersebut, nah, disini kita akan bahas sedikit apa itu fintech ? FinTech merupakan salah satu alternatif berinvestasi yang menghadirkan pilihan buat Sobat Sikapi yang mempunyai keinginan untuk mengakses layanan jasa keuangan secara praktis, efisien, nyaman, dan ekonomis. 

Keberadaan FinTech sangat memengaruhi gaya hidup masyarakat ekonomi. Perpaduan antara efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi masyarakat pada umumnya.            

Menurut artikel yang sudah dikupas sebelumnya, bahwa Perkembangan pengguna FinTech juga terus berkembang dari tahun ke tahun. 

Bersumber pada World Bank pengguna FinTech yang awalnya 7% di tahun 2007, berkembang menjadi 20% di tahun 2011, kemudian meningkat menjadi 36% di tahun 2014, dan di tahun 2017 kemarin sudah menginjak angka 78% atau tercatat sebanyak 135-140 perusahaan, dengan total nilai transaksi FinTech di Indonesia pada tahun 2017 tersebut diperkirakan mencapai Rp 202,77 Triliun!

Fantastis sekali dengan jumlah kenaikan dalam penggunaan transaksi melalui fintech, banyak sekali manfaat manfaat penggunaan fintech yang dapat dirasakan, contoh kecilnya ketika kita sedang membeli sesuatu di suatu tempat perbelanjaan, namun tidak memiliki uang cash, tidak membawa kartu debit maupun kredit, 

namun karena sudah memiliki aplikasi pembayaran digital di handphone, kita bisa menggunakan pembayaran melalui scan QR yang sudah disediakan, karena sudah hampis seluruh penjual di indonesia maupun di luar sudah menyediakan pembayaran non tunai menggunakan aplikasi aplikasi yang didukung yang disebut fintech atau financial technology.

National digital research center di dublin mendefinisikan financial technology sebagai inovasi dalam bidang keuangan. 

Bayangkan saja jika teknologi ini kita lewatkan begitu saja, mungkin sampai saat ini banyak orang-orang kesulitan dalam melakukan pembayaran dengan nominal yang besar, beruntung kita bisa menggunakan teknologi ini dengan baik, bisa mengenal salah satu dari jenis fintech yaitu digital payment system yang dimana jenis fintech ini menyediakan platform layanan pembayaran secara digital tanpa melalui perantara.

Lalu jika membutuhkan modal dalam membangun usaha sejenis umkm dan tidak memiliki modal, fintech memperkenalkan jenis P2P, apasih P2P itu? P2P atau peer to peer leanding merupakan fintech peminjaman uang atau biasa dikenal sebagai pinjaman online atau biasa juga kita sebut dengan pinjol.

 Pinjol ini memudahkan sekali sebetulnya bagi masyarakat yang kesulitan mengenai keuangan, namun harus sadar bahwa pinjaman online ini menawarkan bunga yang cukup tinggi dan banyak dampak lain nya yang dapat merugikan jika penggunaannya tidak bisa di kontrol.

Nah, untuk jenis yang terakhir ini juga tidak kalah penting disebut dengan micro financing, micro financing merupakan salah satu layanan fintech yang menyediakan layanan keuangan perbankan bagi masyarakat kelas menengah kebawah yang terkendala oleh sistem perbankan. Adapun manfaat lain dalam penggunaan fintech, antara lain sebagai berikut:

  • Inovasi yang Memberdayakan

Salah satu aspek paling positif dari fintech adalah kemampuannya untuk memberdayakan individu dan usaha kecil. Dengan akses yang lebih mudah ke layanan keuangan, orang-orang yang sebelumnya terpinggirkan oleh sistem perbankan tradisional kini dapat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam ekonomi. Misalnya, platform pinjaman peer-to-peer memberikan kesempatan bagi usaha kecil untuk mendapatkan modal tanpa melalui bank yang rumit.

  • Efisiensi dan Kenyamanan

Fintech menawarkan efisiensi yang tidak bisa diabaikan. Proses pembukaan rekening, pengajuan pinjaman, dan transaksi keuangan kini dapat dilakukan dalam hitungan menit. Ini menghemat waktu dan mengurangi biaya, baik untuk konsumen maupun penyedia layanan keuangan. Kenyamanan yang ditawarkan oleh aplikasi mobile juga semakin menarik bagi generasi muda yang menginginkan solusi cepat dan praktis.

  • Tantangan Keamanan dan Privasi

Namun, kemajuan ini tidak tanpa risiko. Dengan meningkatnya adopsi teknologi, masalah keamanan siber menjadi perhatian utama. Kebocoran data dan serangan hacker dapat merugikan pengguna dan merusak reputasi perusahaan fintech. 

Selain itu, banyak konsumen yang masih skeptis mengenai keamanan data pribadi mereka. Oleh karena itu, industri perlu terus berinvestasi dalam teknologi keamanan untuk membangun kepercayaan.

  • Regulasi yang Dinamis

Regulasi menjadi tantangan penting lainnya. Sementara beberapa negara dengan cepat mengadaptasi kebijakan untuk mendukung inovasi, yang lain masih berjuang untuk merumuskan aturan yang sesuai. Ini menciptakan ketidakpastian bagi perusahaan fintech yang beroperasi di banyak yurisdiksi. Regulasi yang efektif diperlukan untuk melindungi konsumen dan memastikan bahwa inovasi tidak mengorbankan integritas sistem keuangan.

Meskipun fintech berpotensi meningkatkan inklusi keuangan, tidak semua orang dapat mengakses teknologi ini. Di daerah terpencil atau di antara kelompok masyarakat tertentu, infrastruktur internet yang buruk dan kurangnya literasi digital menjadi penghalang. 

Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa manfaat fintech dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Secara keseluruhan, tren fintech membawa banyak janji untuk masa depan layanan keuangan. Inovasi yang ditawarkan dapat memberdayakan individu, meningkatkan efisiensi, dan memperluas akses. Namun, tantangan terkait keamanan, regulasi, dan inklusi keuangan tidak boleh diabaikan. 

Dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama, menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan konsumen. Hanya dengan cara ini, fintech dapat benar-benar membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun