Jember , Jawa Timur - Teknologi yang semakin berkembang menuntut masyarakat untuk lebih memahami pemanfaatan dari teknologi tersebut.Â
Peningkatan jumlah pengguna teknologi seperti media sosial meningkat sekitar 38% pada masa pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 yang sudah tersebar di Indonesia sejak maret tahun lalu, dan pemerintah menetapkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).Â
Dampak dari kebijakan tersebut sangat berpengaruh kepada seluruh sektor seperti pegawai yang harus bekerja secara WFH (Work From Home), siswa serta mahasiswa yang harus mengikuti pembelajaran secara daring, dan tentunya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat merasakan dampaknya.
Mbak Ifa adalah salah satu pelaku UMKM marning yang berada di desa Sumberejo kecamatan Ambulu, ketika saya melakukan wawancara beliau menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 membawa pengaruh terhadap penjualan marning.Â
Usaha yang sudah dikembangkan sejak tahun 2000 baru kali ini penurunan penjualan sangat signifikan. Terlebih lagi pemasaran marning hanya ditaruh di warung - warung kecil dan pedagang sayur keliling, semenjak adanya PSBB warung ada yang buka tetapi tidak seperti biasanya dan ada beberapa yang memilih tutup.
Oleh sebab itu, dari permasalahan yang dihadapi oleh mbak ifa dalam menjalankan usaha marning, yaitu masih minimnya pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi sebagai media pemasaran online yang sangat berpengaruh terhadap penjualan.Â
Saya Meliatiya Arifviyana selaku Mahasiswa Universitas Jember yang saat ini sedang menjalankan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village (BTV) III dari kelompok 23 yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL ) Ir. Sigit Prastowo, MP, ingin memberikan pembelajaran serta pendampingan dalam proses pemasaran online.
Program kerja yang sudah saya rencanakan ketika awal KKN akan saya terapkan keseluruhan terhadap usaha marning mbak ifa seperti pembelajaran tentang digital marketing, strategi dasar pemanfaatan media sosial, cara desain logo media sosial, feed instagram, cara upload product ke media sosial dan marketplace.Â
Inovasi product sempat saya tawarkan ke mbak ifa namun mbak ifa menyampaikan bahwa ketika ingin berinovasi product perlu beberapa kali percobaan dan mungkin membutuhkan waktu yang sedikit lama,oleh karenanya mbak ifa lebih memilih pembelajaran tentang di digital marketing.
Harapan penulis mengenai pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19 yaitu pandemi ini tidak bisa diperkirakan kapan berakhir, yang harus kita lakukan adalah tetap semangat dan terus istiqomah dalam menjalankan usaha tersebut, tidak banyak usaha yang gulung tikar karena tidak bisa bertahan di masa pandemi ini. Dan saya yakin jika pelaku UMKM terus berinovasi dan terur berkembang akan memperluas pasar usahanya.
Untuk dapat mengakses berita menarik dari peserta KKN BTV III UNEJ 2021 lainnya , silahkan mengunjungi laman https://sd.unej.ac.id/berita-desa . Sekian terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H