Semenjak adanya pandemi covid 19, menimbulkan dampak besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Yang terutama dalam bidang pendidikan menjadi salah satu dari sekian banyaknya sektor yang terkena dampak besar dengan adanya pandemi covid-19.Â
Salah satu cara agar memutus penyebaran virus covid-19 semua sekolah di seluruh Indonesia diharuskan untuk mengadakan pembelajaran melalui online atau daring.Â
Hal ini belum mendapatkan respon baik dari sebagian masyarakat. Karena para pihak pengajar dan siswanya belum beradaptasi dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh ini di semua kalangan sekolah.Â
Padahal pembelajaran melalui online ini sudah dilakukan selama satu tahun lebih sejak maraknya penyebaran virus di Indonesia tetapi banyak sekolah yang belum bisa melakukan pembelajaran online dengan efektif.Â
Belum juga dengan adanya beberapa pengaruh negatif yang muncul akibat pembelajaran yang dilakukan melalui online ini seperti anak lebih sering menggunakan gadget, anak-anak menjadi kurang semangat akibat tidak ada teman saat belajar, rendahnya kemampuan literasi anak, ada juga hingga yang berhenti sekolah dikarenakan tidak merespon pembelajaran online ini.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kelompok KKN-P 25 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memiliki program kerja mengaktiftkan kembali perpustakaan desa Prasung untuk meningkatkan minat baca serta kemampuan literasi masyarakat di desa tersebut. Maka dari itu, seiring berjalannya waktu pandemi covid-19 ini sudah menjadi hal yang biasa.Â
Beberapa sekolah dan universitas sudah diberlakukan tatap muka kembali dan beberapa menerapkan system hybrid. Begitu pula SD di Prasung, setelah sekian lama pembelajaran via online, saat ini kembali melakukan tatap muka setiap hari dengan menerapkan protokol kesehatan.Â
Akan tetapi, karena sebelumnya anak-anak terbiasa dengan system online, dimana mereka mungkin lebih banyak kegiatan bermain di rumahnya masing-masing.
Karena lokasi perpustakaan berada di Balai Desa Prasung, yang kebetulan jaraknya berdekatan dengan SD, maka kami mengajak anak-anak SD untuk melakukan kegiatan program kerja kami yaitu pekan literasi.Â
Sekaligus memperkenalkan Rumah Pintar sebagai perpustakaan dengan beragam buku bacaan dan fasilitas penunjang pembelajaran lainnya yang dapat dikunjungi siswa kapan pun secara gratis. Program ini diikuti oleh beberapa siswa dari kelas 1 sampai kelas 5 yang telah mendapat izin dari pihak sekolah, serta orang tua siswa.Â
Dengan program tersebut, setiap hari sekali anak-anak mulai dari kelas 1 sampai kelas 5 muali dari hari Selasa sampai Sabtu (22/02/2022-26/02-2022) mendatangi perpustakaan bergantian perkelas, satu hari satu kelas tanpa sedikit pun mengabaikan protokol kesehatan, kegiatan ini dilakukan sebelum masuk kelas untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar.
Buku bacaan tersebut nantinya akan diceritakan kembali anak secara ringkas, juga diberikan beberapa pertanyaan guna mengukur pemahaman anak. Setelah itu, kami mengajak bermain games yang bisa melatih konsentrasi anak. Sebelum kembali ke sekolah, kami mengingatkan kepada anak-anak untuk berkunjung kembali.Â
Besar harapannya program ini dapat meningkatkan minat baca serta kemampuan literasi anak, juga menciptakan anak yang gemar mengunjungi perpustakaan.
Penulis : Meliana Ratna P. dan Faza Rajiba Salsabila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H