Mohon tunggu...
Pendidikan

5 Cara Bersikap Generasi #Millennials Sebagai Muslim dalam Menanggapi Perkembangan IPTEK

27 Desember 2018   09:18 Diperbarui: 27 Desember 2018   12:05 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangatlah berpengaruh pada cara serta pola hidup masyarakat sekarang ini, dimana hampir semua aspek dalam kehidupan sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya orang yang dalam kehidupan sehari-hari sangat bergantung pada teknologi.

 Contoh produk dari kemajuan IPTEK yang tidak bisa lepas dari setiap orang salah satunya televisi, handphone, internet ditambah lagi banyaknya aplikasi media sosial yang sedang marak dan sangat digemari oleh para generasi millenials. Siapakah generasi millenials itu??? Yap, generasi yang sering menjadi topik yang cukup hangat dikalangan masyarakat ini, mulai dari segi pendidikan, teknologi, maupun moral dan budaya. 

Generasi millennials adalah generasi Y yaitu sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, mereka adalah orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an. Maka ini berarti millennials adalah generasi muda yang berumur 17-37 pada tahun ini. Generasi millennials memiliki ciri khas tersendiri yaitu, mereka lahir pada saat TV sudah berwarna, handphone juga internet sudah diperkenalkan. Sehingga generasi ini sangat mahir dalam teknologi.

143,26 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia 262 juta orang, sekitar 54,68% orang indonesia menggunakan Internet. Data ini diambil dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tahun 2017. Bagi generasi millennials Internet adalah hal yang sudah melekat pada diri mereka, internet menjadi suatu kebiasaan yang sangat mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.

 Banyak hal yang dapat dengan mudah mereka akses melalu internet, besarnya manfaat kemajuan IPTEK ini banyak menimbulkan pengaruh positif tapi banyak juga menimbulkan hal-hal negatif jika kita tidak dapat menggunakan internet dengan baik. 

Seiring dengan adanya hal negatif dalam semua bidang bahkan berpengaruh pada akhlak (perilaku), pola pikir/keyakinan (aqidah), dan cara hidup manusia itu sendiri. Sehingga pada kenyataanya teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan dikarenakan kekhawatiran akan adanya penyalahgunaan teknologi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Melihat problematika tersebut kita harus mengingat kembali pada agama atau keyakinan kita yang berfungsi sebagai pondasi dimana didalamnya sudah terdapat aturan dan batasan-batasan dalam menjalankan kehidupan, agama yang terbaik tersebut adalah agama Islam. Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan segala aspek kehidupan dan segalanya telah diatur sesuai dengan perintah dari Allah SWT, termasuk pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan sesuatu yang bebas nilai, ketika IPTEK disalahgunakan maka itu merupakan perbuatan zalim yang tidak disukai oleh Allah SWT.

 "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" surat Al-Mujadalah ayat 11. Maksudnya sebagai sama-sama dari kelompok yang beriman, maka Allah SWT akan masih meninggikan derajat bagi mereka, ialah mereka yang berilmu pengetahuan.

Dalam pandagan Islam, IPTEK juga digambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber daya menjadi sumber daya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini tercover dalam surat Ar-Ra'ad ayat 11 yaitu: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". 

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Quran telah mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Di dalam al-Quran juga disebutkan secara garis besar, tentang teknologi. 

Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan makhluk hidup, termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya, dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada disekelilingnya.

Agama Islam adalah suatu sistem nilai hidup didunia yang mengantarkan hidup yang kekal dan sesungguhnya kehidupan. Jadi, yang dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan IPTEK bukanlah bahwa konsep IPTEK wajib berstandar Al-Quran dan al-hadist, tapi yang dimaksud, bahwa IPTEK wajib berstandar pada Al-Quran dan al-Hadist. Ringkasnya, Al-Quran dan al-Hadist adalah standar (miqyas) IPTEK, dan bukannya sumber (mashdar) IPTEK. Artinya, apa pun konsep IPTEK yang dikembangkan, harus sesuai dengan Al-Quran dan al-Hadist, dan tidak boleh bertentangan dengan al-Quran dan al-Hadist, maka konsep itu berarti ditolak. 

Aqidah islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa'idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadikan Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadikan standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.

 Pada kenyatannya dengan kemampuannya dunia teknologi dan saran yang ada, generasi millenials belum banyak yang sadar akan kesempatan dan peluang didepan mereka. Generasi millennials cenderung lebih tidak peduli terhadap keadaan sosial disekitar mereka seperti politik maupun perkembangan ekonomi Indonesia. 

Kebanyakan dari generasi millennials hanya peduli untuk membanggakan pola hidup kebebasan dan hedonisme. Kurangnya berfikir kritis adalah salah satu kendala para millennials untuk lebih sadar lagi terhadap teknologi. Tak heran jika beragam pihak saat ini semakin banyak yang memberikan gerakan atau edukasi untuk mendorong generasi millennials memanfaatkan kreativitas mereka dalam menggunakan perkembangan teknologi saat ini. 

Munculnya profesi vlogger atau youtuber adalah salah satu contoh dari generasi millennials yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk hal yang lebih positif, dengan menggunakan gadget seperti smartphone dan laptop. Respon dari generasi millennials sangatlah besar. Saya tidak membayangkan dampak besar yang ditimbulkan jika millenials di Indonesia yang jumlahnya sangat banyak, 10-20 tahun kedepan jika mereka dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal dan positif. 

Kontribusi mereka akan sangat besar bagi Indonesia. Maka dari itu sebagai generasi millenials yang beragama Islam, tidak hanya dapat memanfaatkan perkembangan IPTEK tetapi kalian juga harus mengetahui terlebih dahulu sikap dalam menanggapi perkembangan IPTEK, berikut 5 cara bijak muslim menanggapi perkembangan IPTEK :

1. Reseptif, Generasi millennials harus dapat menerima dengan bijak perkembangan IPTEK. Perkembangan itu tidak dapat ditolak seiring berjalannya waktu IPTEK akan terus berkembang. Tidak menutup kemungkinan kita harus dapat dengan bijak menerimanya.

2. Selektif, setelah menerima kita harus pandai memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Dengan dasar Al-Quran dan Al-Hadist seperti yang sudah dipaparkan diatas kita dapat melakukan hal ini.

3. Generasi millennials harus dapat mengarahkan dari manfaat perkembangan IPTEK ini ke hal-hal postif. Jadikan Syariah Islam menjadi standar pemanfaatan IPTEK. Ketentuan halal-haram wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan IPTEK, bagaimanapun  juga bentuknya.

4. Adaptif, Generasi millennials perlu menyesuaikan dengan jati diri mereka sebagai muslim yang pasti sesuai dengan dasar Islam Al-Quran dan al-Hadist.

5. Transmitif, dimana kemampuan generasi millennials dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif, dan konatif kepada orang lain. Mengembangkan IPTEK untuk menyiarkan Islam. Seperti Al-Quran seluler, Al-Quran digital dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun