Biasanya saya menyanyi dengan nada rendah dan bisa rendah sekali yang di luar jangkauan nada rendah yang normal dan kalau nada tinggi hanya terbatas sampai angka do dengan titik dua di atas. Tapi tetap terdengar suara alto tidak kontras antara nada rendah dan tinggi. Setelah menyanyi banyak lagu kebangsaan lama-lama bisa nyanyi lagu kebangsaan yang nadanya rendah sekali sampai tertinggi seperti seriosa tapi tetap terdengar masih ada suara alto, kurang khas seriosa.Â
Akhirnya nada tinggi bisa mencapai angka not titik tiga di atas tapi masih terdengar suara altonya. Setelah belajar pemanasan melalui free vocal trial dari nada normal sampai titik tiga di atas angka not lama-lama bisa nyaring di nada tinggi dan mulai ada kontras antara nada rendah dan tinggi.Â
Lalu ketika mendengar suara teman sekolah dulu yang bisa menyanyikan lagu mirip seriosa dengan gaya seriosa yang khas yaitu The Holy City, maka saya mencoba menyanyikan dengan diiringi irama di medsos maka saya bisa menyentuh nada yang kelewat tinggi seperti seriosa dengan gaya yang benar-benar khas seriosa yang unik dan sulit ditiru. Itu berkat bisa menirukan suara ekstrem yang hampir seperti suara ultrasonic. Ada rencana untuk merilis lagu lagi tapi tunggu dapat order kerja lagi  dan mudah-mudahan menang ikut lomba menulis online berhadiah uang.Â
Semoga saja bisa menjadi penyanyi profesional dengan lagu-lagu berbagai macam genre yang termasuk langka. Karena itu juga termasuk bakat langka saya. Jadi tidak ada kata terlambat untuk meningkatkan bakat langka melalui nyanyian lagu kebangsaan negara-negara di atas seratus dan menirukan suara ekstrem yang hampir seperti ultrasonic. Karena bakat nyanyi bisa dikembangkan sampai seumur hidup asal ada niat yang kuat dan tidak mudah menyerah.Â
Tidak ada kata terlambat untuk melanjutkan kuliah mulai jenjang S-1 sampai S-3 karena kuliah boleh sampai usia berapa pun sampai lansia dan seumur hidup. Jadi kembangkan bakat yang ada jangan sampai terlambat karena menjadi model tentu dipilih yang muda dan cantik dan atlet pensiun kalau sudah umur 30 tahun. Yang lain bisa seumur hidup selama masih sehat dan tidak pikun.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H