Mohon tunggu...
Meliana Levina Prasetyo
Meliana Levina Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hobi membaca, nonton, browsing internet, jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kadang-kadang Dikritik tentang Nyanyian Saya

2 Maret 2024   20:40 Diperbarui: 2 Maret 2024   20:41 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Waktu kecil tidak pernah les vokal karena memang sudah ada bakat alami tapi dominan di nada rendah dan kalau nadanya tinggi pakai suara keras sambil teriak sehingga kontras antara nada rendah dan tinggi. Tapi ketika dicoba ikut les organ saya merasa bosan karena saya ingin les musik Dan vokal agar bisa nyanyi selaras dengan not musik. Tapi waktu itu saya belum punya pikiran ke arah itu. Jadi tidak tahu kunci apa yang cocok dengan suara saya. Ketika SMP terpilih mewakili sekolah ikut lomba koor antar SMP sekota dan juara harapan I. Sejak itu teman-teman mulai memuji nyanyian saya ketika ujian menyanyi di depan kelas dan juara III lomba vocal group antar kelas satu sekolah. Ketika SMA ikut ekstrakurikuler paduan suara Dan tampil di acara sekolah Dan Natal. Tahun 2000 pernah ikut aktivis koor di gereja Dan ikut tampil dalam grand choir di acara KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) yang dipimpin oleh Pdt. Ir. Niko Njotoraharjo. Waktu itu saya masuk suara alto karena nada rendah lebih dominan Dan belum bisa menyentuh nada tinggi karena tidak latihan nada tinggi ketika SMP suara anak akan berubah ketika remaja Dan saya tidak tahu tentang itu. Pernah ikut lomba karaoke kalah karena ketika menyentuh nada tinggi suara stop karena kurang PD tampil di panggung. Sedangkan di cafe remang2 lancar nyanyi Dari nada rendah sampai tinggi karena lebih PD tidak terlalu kelihatan ditonton orang karena ruangan agak gelap. Tapi setelah itu saya minta pulang karena tidak mau disuguhi minuman keras. Karena sudah lama tidak ikut aktivis nyanyi di komunitas Rohani, waktu ada audisi singer saya tidak lolos karena tidak tahu kunci lagu Dan suara tidak sesuai dengan ketukan irama lagunya dan mengambil suara terlalu tinggi sehingga stop karena belum bisa menyentuh nada tinggi sepenuhnya Dan seharusnya nada aslinya tidak sampai nada tinggi dengan angka not titik dua di atas karena saya tidak tahu kunci lagu Dan ikut aktivitas nyanyi. Tapi akhirnya mulai coba nyanyi beberapa lagu daerah dulu di YouTube Dan berhasil. Ketika mencoba menyanyikan lagu-lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus di YouTube, saya bisa menyentuh nada terendah sampai nada tertinggi sehingga range vocal bertambah. Tapi tetap suara alto yang dominan meskipun di nada tinggi. Waktu itu belum rilis lagu sehingga ketika ingin ikut free vocal trial dibilang suara alto Dan nada tinggi Dan rendah kurang kontras lebih dominan di nada rendah. Jadi perlu belajar pemanasan, intonasi, artikulasi, dsb dari level dasar. Tapi setelah berhasil merilis 1 lagu Gospel ciptaan sendiri di semua platforms, ketika ingin ikut free vocal trial tidak usah lagi. Tapi yang terakhir dicoba pemanasan dulu Dari nada biasa sampai nada tertinggi jadi 4 oktaf Dan saya berhasil jadi bisa nyanyi lagu nada rendah sekali sampai yang tertinggi yang bisa dicapai dengan suara lebih kontras antara nada rendah sekali sampai yang tertinggi. Coach-nya bilang saya range vocalnya banyak sehingga dia bilang cuma ajar 3 oktaf saja tidak yang rendah sekali atau nada tinggi sekali kelewat batas karena ketika di tes pemanasan di nada tertinggi saya sampai puncaknya dengan suara nyaring dan nada rendah sampai jongkok pun tetap keluar tidak terhingga. Itu berkat belajar menyanyi lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus dan merilis lagu Gospel ciptaan sendiri di semua platforms tanpa les vocal, sehingga banyak orang yang heran darimana saya belajar. Dulu pernah dikritik ketika nyanyi lagu kebangsaan Perancis dan Polandia di YouTube karena ada lafal yang keliru setelah itu lihat IPA transliteration atau dengarkan suara google translate supaya tidak keliru lafal lagi. Setelah itu mulai tidak ada kritikan lagi tentang lafal. Bisa improvisasi unik dan langka karena belajar menyanyi lagu kebangsaan negara-negara lebih dari seratus yang genrenya sangat berbeda satu sama lain bahkan banyak genre yang sangat asing tidak dikenal dan nadanya sulit dijangkau. Tapi saya bisa menirukannya. Coach-nya bingung ketika dengar nyanyian saya lagu kebangsaan negara-negara yang genrenya sangat asing dan tidak dikenal. Jadi saya harapkan agar bakat langka saya terus berkembang dan terus diasah melalui les vokal khusus juga belajar mengenal kunci lagu. Biasanya suara orang monoton dan banyak yang mendesah saat nyanyi meskipun sudah banyak rilis lagu di semua platforms. Tapi saya bisa ganti gaya ketika menyanyikan banyak lagu kebangsaan tergantung irama lagunya. Ada yang seperti lagu seriosa tapi ada yang bisa dengan 5 oktaf dengan nada bawah sampai tertinggi dengan suara nyaring dan vibrasi. Jadi dibilang unik dan lain dari yang lain. Sekarang baru terkenal online di medsos dan google dengan sebutan artis musik genre alternatif/indie yang langka dibandingkan pop. Semoga suatu saat nanti bisa terkenal di dunia nyata dan tentu kalau ada kesempatan ambil S-3 theologi agar lebih mantap lagi dalam menciptakan dan merilis lagu Gospel ciptaan sendiri di semua platforms. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun