LGBTQ+ bukan merupakan faktor turunan, melainkan terbawa dari orang yang menularkannya. Dalam hati kecil mereka sebenarnya tidak ingin semua itu menimpa pada dirinya. Karena hal sepele mendorong seseorang melakukan penyimpangan dan menjadi pelaku LGBTQ+.
Adapun kisah seorang gay berinisial 'T' yang menjadi gay dengan alasan ia tidak ingin mengeluarkan modal saat berkencan dengan perempuan. Alhasil, dia memilih berkencan dengan laki-laki dan dia menjadi perempuan agar ia dimodali. Namun, alasan itu yang menyebabkan orang tersebut berubah menjadi gay.Â
Baginya, secara sadar tahu dengan apa yang dialaminya. Pada saat ditanya, apakah LGBTQ+ menular, dia menjawab bahwa LGBTQ+ bisa menular. Dengan melihatnya berubah menjadi gay itu karena penularan. Dari hanya sekadar pendekatan lazim menjadi intim. Dua pria yang awalnya hanya berkawan kemudian menjadi sepasang kekasih.
Dia menuturkan kebanyakan teman kencannya adalah laki-laki yang sudah punya istri dan anak. Inilah yang bisa menyebabkan kerusakan akibat para pelaku LGBTQ+ yang katanya tidak berbahaya.
Memang secara fisik tidak terlihat berbahaya bagi orang lain. Namun, pelakunya dapat menularkan LGBTQ+ sebanyak yang ia bisa lakukan kepada orang lain.Â
Di balik semua itu dapat menyebabkan penyakit mematikan yang hinggap dalam tubuhnya. Contohnya HIV/AIDS.
Mereka mungkin tidak peduli dengan hidupnya, lebih memilih mengikuti hawa nafsunya sendiri. Mereka mengabaikan berbagai peringatan dan penelitian tentang penyakit LGBTQ+. Bahkan ayat-ayat suci Al-Quran bagaikan hanya angin lewat dan ditepis dengan argumen mereka sendiri.
Adapun dari kalangan LGBTQ+ tidak ingin memiliki orientasi seksual yang menyimpang seperti itu. Mereka pun ingin bisa sembuh dari penyakitnya dengan menempuh jalan panjang. Tentu kita harus mengapresiasi usaha mereka itu.
Gaya hidup LGBTQ+ telah membuat kerusakan moral dan ancaman kesehatan parah terhadap umat manusia. Berdasarkan penelitian dari John R. Diggs yang telah dilaporkan dalam jurnal Coprorate Resouce Council pada tahun 2002, aktivitas pasangan gay lebih berisiko terhadap masalah kesehatan.
Pasalnya, perilaku menjijikkan berhubungan seks dengan cara anal bisa menimbulkan berbagai penyakit akibat banyaknya bakteri yang bersarang pada bagian tersebut.Â
Kebanyakan penyakit yang menyerang pasangan gay adalah HIV/AIDS, sifilis, hepatitis, dan infeksi Chlamidya. Kini ada pula kasus cacar monyet yang diduga kuat oleh WHO berasal dari pesta gay di Belgia dan Spanyol.