Mohon tunggu...
Meliana Chasanah
Meliana Chasanah Mohon Tunggu... Penulis - Islamic Writer

Far Eastern Muslimah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga Daging Sapi Meroket, Swasembada Gagal Terwujud

9 Maret 2022   19:30 Diperbarui: 9 Maret 2022   19:32 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Optimalisasi produksi daging sapi lokal melalui pengembangan teknologi tepat guna serta peningkatan bibit sapi unggul.

Adaptasi gaya hidup, agar masyarakat tidak berlebihan mengonsumsi daging.

Manajemen logistik, yaitu pengawasan produksi, konsumsi, dan distribusi daging ke seluruh wilayah negara.

Dalam sistem pangan Islam, negara bertanggung jawab penuh dalam kemandirian pangan. Sedangkan dalam kacamata kapitalisme, negara tidak sepenuhnya menjadikan pemenuhan kebutuhan asasi rakyat sebagai prioritas utama dalam kebijakannya.

Sejarah mencatat bahwa negara Khilafah memiliki ketahanan pangan yang sangat kuat. Sejak awal abad ke-9 Masehi, peradaban kota-kota besar muslim memiliki sistem pertanian yang sangat maju, irigasi luas, dan pengetahuan pertanian yang tinggi. Salah satu yang berkembang kala itu adalah industri gula.

Revolusi pertanian di masa keemasan Islam menjadikan negara Khilafah sebagai negara yang memiliki ketahanan pangan yang tangguh. Berbagai industri pangan mendorong lahirnya beraneka jenis masakan dan hidangan.

Dari sini pula peradaban Barat meniru industri pangan yang dikembangkan dunia Islam. Di sistem Islam, negara tidak akan sulit mewujudkan swasembada daging. Harga terjangkau, negara mandiri pangan. Wallahu a'lam bishshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun