Oleh : Meliana Chasanah
Pernahkah terlintas dalam benak kita, bagaimana saudara-saudara kita mempertahankan Palestina, tanah warisan para Nabi dan Rasul?Â
Kita mungkin tidak pernah tahu. Karena seluruh media membungkam dunia saat Palestina dirampas hak-haknya oleh Israel.Â
Bila antum/antunna seorang muslim, pasti akan ikut merasakan betapa hati tersayat melihat Palestina selalu dibombardir oleh Israel. Penduduk asli pribumi, yaitu warga Palestina diusir dari tanah kelahiran.Â
Ada kisah menarik, tetapi membuat sesak di seluruh relung hati. Kisah ini saya dapatkan dari Ustaz Dhani Alfarizi, di mana beliau memiliki seorang guru bernama Ummu Syifa.
Ummu Syifa pernah study di Al-Azhar, Cairo, program Sastra Arab (2009 - 2013). Ketika lulus dari Cairo pun mengajar menjadi guru Sastra Arab di Maroco. Selain itu, Ummu Syifa mendapat gelar "Penyair di Negara Sudan"
Ummu Syifa menjadi relawan untuk warga Palestina. Karena beliau biasa ke Palestina yang terus-menerus dijajah oleh Israel. Beliau juga sangat menyayangi anak-anak Palestina, sebagaimana menyanyangi anaknya sendiri.Â
Ketika ada razia jalur Gaza, beliau tertangkap oleh tentara Israel. Padahal sudah menunjukan identitasnya bahwa beliau bukan penduduk asli Palestina, tapi orang Indonesia yang menjadi relawan di sana.Â
Warga Palestina banyak yang tertangkap dan hanya beliau satu-satunya warga Indonesia. Nahas, semua yang ditangkap ditembak mati semuanya oleh tentara Israel, tapi sayangnya pemerintah Indonesia tidak ada reaksi apa pun atas pembunuhan warganya oleh tentara Israel.Â
Bahkan saat beliau meninggal sedang mengandung anaknya yang ke tiga. Siapa yang tidak pedih melihat perlakuan kejam para tertara Israel? Hingga tega membunuh wanita yang sedang hamil. Pihak keluarga Ummu Syifa hanya terdiam, fotonya pun tidak diizinkan untuk diekspos.Â
Ini baru sepenggal kisah dari sekian kisah pilu para syuhada, yang rela mengorbankan jiwa dan raga demi berjuang untuk mempertahankan Palestina.