"Buka 'asu', tapi 'nesu', Bu," sangkalnya. Buru-buru kucari kata itu di kamus. Ah, ternyata aku yang salah!
Sebagai permintaan maafku, kuberikan kecupan sayang di dahinya dan mas Budi pun membalas hal yang sama padaku. Meskipun penggunaan bahasa ini terkesan biasa saja, tetapi sering terjadi kesalahpahaman antara satu orang dengan orang lain karena bahasa.
"Mulai hari ini Mas harus ngajarin aku bahasa Jawa. Aku enggak mau ketipu karena tidak mengerti bahasa." Mas Budi tersenyum kembali. Keinginannya menggunakan bahasa Jawa di rumah akhirnya bisa terlaksana. Aku berharap ketika sudah memiliki anak nanti, aku sudah bisa mengajarkan mereka dengan beragam bahasa di negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H