Sutradara: Faozan Rizal
Produser: Dhamoo Punjabi
Manoj Punjabi
Penulis: Ginatri S. Noer, Ifan Adriansyah Ismail
Pemeran: Reza Rahardian
Bunga Citra Lestari
Tio Pakusadewo
Ratna Riantiarno
Mike Lucock
Vitta Mariana
Entah sudah berapa kali saya menonton film ini. Saya menontonnya bersama suami di rumah dengan meminjam CD dari teman. Teman-teman kebayang enggak sih nonton film kayak gini yang di samping kita ada suami? Lalu, kalau mau nangis dibela-belain enggak untuk menutupi-nutupi perasaan sedih/haru itu?
Hadiah Tontonan
Sebenarnya sih saya pengen banget nonton film ini. Apalagi kalau dengar cerita teman kalau filmnya itu bagus banget. Nah, penasaran banget 'kan jadinya. Lalu, saya bilang ke suami kalau ada teman yang punya CD atau filenya, bolehlah dipinjam. Eh, ternyata keinginan saya itu terkabulkan loh. Meskipun tinggal di desa pada saat itu, ternyata film Habibie-Ainun ini juga menjadi inceran loh.
Wah, seneng banget dapat film itu. Malemnya, saya dan suami nonton. Ya Allah, ini ceritanya yang bagus atau pemainnya yang cantik dan ganteng serta bisa memerankan Habibie dan Ainun dengan baik sih. Ah, saya enggak begitu peduli. Bagi saya, film itu bagus dan saya menikmatinya sampai akhir. Betul-betul sampai akhir dan tidak dijeda oleh ulah krucil.
Review Film Habibie- Ainun
Kisah Habibie dan Ainun ini adalah perjalanan cinta dari presiden ke-3 kita. Dengan garapan dari sutradara yang enggak kaleng-kaleng dan pemain yang sangat menjiwai perannya, film ini membuat saya seakan-akan menyaksikan dan ikut serta dalam perjuangan dan perjalanan cinta mereka. Mulai dari pertemuan kembali antara keduanya sampai perpisahan (kematian).
Kisah Habibie meraih keinginan untuk membahagiakan Ainun dengan mewujudkan keinginannya, yaitu membuat pesawat terbang. Kisah Ainun yang merelakan kariernya demi bersama sang suami. Kisah perjuangan Habibie merintis masa depan di negeri orang. Terakhir kisah perpisahan antara Habibie dan Ainun untuk bertemu Allah swt.
Kisah cinta yang ada di dalam film ini tidak membuat mewek yang 'aneh'. Memang sih, ada beberapa bagian yang membuat saya harus meneteskan air mata. Adegan saat Habibie divonis kanker tulang ikut membuat saya bersedih, tetapi seorang Ainun mengajarkan kepada saya untuk tetap tegar dan semangat saat mendapatkan kesulitan.
Namun, film ini bikin saya senyum sendiri melihat masa remaja Ainun dan Habibie saat SMA. Stttts, ternyata, mantan presiden kita Habibie itu orangnya gombal juga, ya. Â Masa' Ainun yang secantik itu dibilang semanis gula. Aduh, kalau saya yang jadi Ainun enggak mau lah dibilang gitu. Wong gula identik dengan diabetes toh? Heh!
Rekomendasikan Film Ini
Film-film seperti ini nih yang seharusnya banyak direkomendasikan, bukan melulu film tentang percintaan dengan harta dan kekuasaan yang dominan di dalamnya. Di dalam film Habibie- Ainun ini ada cuplikan kisah cinta pemain, tetapi itu hanya sekilas saja. Porsinya cukup, enggak lebay dan ngena banget di hati. Bukan seperti kisah percintaan dalam film-film cinta lainnya, di film ini saya mendapatkan ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, dan tentu saja ilmu berumah tangga.
Sehabis menonton film itu, saya menoleh ke arah suami. Terbayang sudah perjalanan cinta kami. Perjalanan cinta itu adalah perjalanan cinta yang unik. Perjalanan cinta yang tak mudah, yang masih berlangsung sampai sekarang dan insya Allah sampai ke jannah kelak. Ya, kalau difilmkan mungkin saja bisa sukses seperti Habibie- Ainun. Eh, apa ini, ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H