Bahkan seringkali pukul 7 pagi, suhu udara terasa sangat gerah. Penggunaan AC sebagai pendingin udara menjadi alternatif banyak orang. Padahal hal itu dapat memperparah krisis iklim di dunia.
Peningkatan suhu udara di bumi disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak kita sadari, seperti polusi, penggunaan plastik, pemakaian bahan bakar fosil yang tidak bisa dihindari.Â
Dari faktor-foktor tersebut jika ditelusuri akan memperparah peningkatan panas bumi. Sebab itulah pemerintah sedang giat-giatnya menggalakkan kampanye kembali ke alam.
Selain itu, penggunaan kendaraan listrik/umum, pengurangan pemakaian plastik sekali pakaian, pendaurulangan sampah plastik, rumah tangga, dan kotoran hewan. Tujuannya adalah terciptakan kehidupan yang berkelanjutan (sustainable living).
Kehidupan Berkelanjutan (Sustainable Living)
Isu kehidupan berkelanjutan ini pun menjadi salah satu pembahasan dalam KTT G20 yang telah usai digelar kemarin.Â
Isu itu harus ditindaklanjuti oleh banyak pihak, termasuk saya dan warga negara Indonesia lainnya. Masalah sustainable living ini perlu diperhatikan betul demi kenyamanan hidup di kemudian hari.
Tidak ada salahnya, masing-masing kita melakukan hal berikut untuk membantu mengimbangi pertambahan penduduk yang kian meningkat ini.Â
Pertama, menjadikan diri kita sebagai agen perubahan bagi lingkungan pribadi. Dalam hal ini melakukan perbaikan dalam penggunaan plastik dan pemanfaatan plastik yang telah dipakai.
Kedua, mengarahkan keluarga untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan, termasuk sampah rumah tangga.Â
Ketiga, Â mensosialisasikan tentang pentingnya hidup yang berkelanjutan melalui media sosial. Keempat, menghijaukan lingkungan sekitar, dimulai dari rumah sendiri bercocok tanam pada tanaman pangan yang sering dibutuhkan.