Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sambal dan Pedasnya Kehidupan

1 September 2022   10:19 Diperbarui: 1 September 2022   14:49 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ini sambal loh meskipun tampilannya tidak meyakinkan, percaya deh rasanya lebih pedas dari kata-kata saya. Hari ini, saya memasak sambal . Aduh, kayaknya hampir setiap hari deh di rumah saya ada yang namanya sambal. Entah itu sambal terasi, sambal tomat mentah, sambal korek, atau sekadar cabai yang dipletisin dalam gulai. Pokoknya, sambal atau cabai harus ada di dapur.

Keberadaan sambal ini sangat penting banget. Makan tanpa sambal, seperti makan tapi rasanya hambar. Coba deh bayangkan gimana makan tanpa rasa. Begitulah yang saya rasakan tanpa sambal.

Rasa pedas dalam semangkuk sambal, yang dihasilkan dari perpaduan cabai, tomat, bawang, gula dan garam ternyata dalam porsi standar dan tidak berlebihan akan memberi manfaat kepada tubuh. Seperti yang dikutip dari Hellosehat.com, bahwa ada 4 manfaat sambal bagi kesehatan. Pertama, sambal banyak mengandung vitamin A dan C, yang tentu saja berguna pada proses metabolisme tubuh, penyerapan zat besi, dan lain sebagainya.

Kedua, sambal mengandung senyawa capsaicin yang dapat membantu menghilangkan rasa sakit pada tubuh. Ketiga, sambal mampu menurunkan berat tubuh dan mencegah kanker. Namun, beberapa manfaat tersebut tidak akan kita peroleh bila dimakan dalam jumlah yang berlebihan. Bahkan memakan sambal yang berlebih cukup menyiksa bagi penderita maag. Saya pun pernah merasakannya.

Rasa pedas pada sambal tidak ubahnya seperti rasa 'pedas' dalam kehidupan. Eh, itu pun kalau kita cepat menyadarinya.  Dalam porsi yang sesuai dan tidak berlebihan, rasa pedas yang tertuju pada diri kita akan menjadi benteng yang kuat bagi tubuh kita terhadap serangan radikal bebas. Tak mengapa 'rasa pedas' itu ada, kita bisa tenang menghadapinya kok.

Tenang, setiap kali kita makan makanan pedas, kita sudah tahu penangkalnya, bukan? Nah, hidup ini begitu juga, dengan berbagai 'rasa pedas' yang kita lalui, kita mampu kok mengatasinya. Oleh karena itu jangan takut makan pedas dan 'pedas'nya kehidupan, ya..

Sumber kutipan:

Adelia Marista Safitri. 2020. Meski Bikin Perut Panas, Makan Sambal Ternyata Menyimpan 4 Manfaat Menakjubkan ini! Hellosehat.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun