Film perjalanan kisah cinta Habibie dan Ainun membuat saya tersenyum kala menontonnya. Kisah nyata perjalanan cinta yang sederhana mengajak saya untuk menghargai pasangan. Bahwa kecintaan kepada pasangan membuat seaeorang bisa melakukan sesuatu yang melampaui keinginannya.
Semua film-film yang saya sebutkan di atas adalah film-film lawas, tetapi nilai atau pesan moral yang terkandung di dalamnya masih melekat lama sampai sekarang. Kekayaan alam dan budaya Indonesia yang ditampilkan menjadikan film-film ini menjadi film-film yang khas. Inilah nilai positif yang harusnya ada dalam perfilman di Indonesia.
Film-film tersebut jauh dari kesan vulgar yang banyak dijadikan patokan untuk pembuatan film. Padahal penonton Indonesia tidak semuanya menginginkan nilai vulgar tersebut.
Sebagai bagian dari Indonesia, saya ingin film Indonesia tetap ada. Saya yakin banyak yang membutuhkan pembelajaran baik dari sebuah film. Jangan hanya nilai komersil yang ditampil, tetapi utama nilai pendidikan dan budaya sehingga film yang ada betul-betul layak untuk ditonton banyak pihak dan menjadi tuntunan ke arah yang lebih baik
Referensi:
Widya Lestari Ningsih
Sejarah Perfilman di Indonesia
Kompas.com, 14 Juli 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H