Seperti yang saya lakukan, bercocok tanam menjadi satu kegemaran yang membantu keberlangsungan hidup keluarga. Mengingat kebutuhan sayuran yang banyak, saya dan suami akhirnya memutuskan untuk menjadikan bagian belakang rumah sebagai kebun sayur. Saya ingin kebun sayur itu mampu mencukupi kebutuhan harian kami akan sayuran.
Tidak banyak yang saya harapkan dari lahan kecil di belakang rumah saya itu. Setidaknya, untuk kebutuhan rempah seperti kunyit, serai, jahe, lengkuas, cabai, tomat, kangkung, daun singkong, dan pepaya Jepang tidak lagi menjadi pikiran. Kami hanya memikirkan lauk dan bawang saja.
Tanpa memikirkan jenis tanah yang kurang baik untuk bercocok tanam, saya terus saja menanam bibit yang saya peroleh dari sampah dapur. Bibit-bibit itu akhirnya tumbuh di atas tanah liat. Artinya, ada kesempatan bagi saya untuk menanam lebih banyak lagi.
Dalam situasi ekonomi yang tidak pernah kita tahu seperti saat ini, saya memiliki prinsip agar bisa melanjutkan kehidupan yang lebih baik.Â
Prinsip pertama, jauhi utang. Utang terkesan bisa mengatasi kebutuhan yang mendesak, tetapi utang juga membuat banyak orang menjadi pesakitan atau mengalami gangguan jiwa. Jadi, sebisa mungkin hindari utang. Hidup sederhana lebih mulia dan nyaman daripada memiliki utang.
Kedua, lakukan yang mampu kamu dilakukan. Oleh karena itu, kenali kemampuan dan kesukaan diri. Lakukan sebaik mungkin yang kamu bisa. Misalnya, kamu suka berbisnis, maka berbisnislah dengan hal-hal yang kamu sukai. Saya pun melakukan hal yang saya  untuk memenuhi kebutuhan keluarga, yaitu bercocok tanam.
Prinsip ketiga, bersabar dalam hadapi situasi yang ada sekarang ini dengan penuh kesyukuran. Nikmati setiap kesulitan yang dialami dengan keikhlasan karena situasi ini dialami juga oleh semua orang. Â Jangan memaksakan diri memiliki sesuatu di luar kemampuan.
Prinsip keempat, banyaklah berbagi karena berbagi tidak akan pernah rugi. Bahkan dengan berbagi akan terbuka luas rezeki untuk kita. Jangan takut bersedekah, berikan yang bisa kita berikan untuk saling meringankan karena kesulitan hidup ini bukan kita sendiri yang mengalaminya.
Prinsip keempat, perbanyaklah belajar untuk menjadi kreatif karena situasi sekarang harus dihadapi dengan kreatif. Banyak kegiatan positif di sekitar yang bisa dijadikan cuan, seperti membuat konten edukasi di media sosial.
Prinsip kelima, bergabunglah dengan komunitas yang sepemikiran. Bisa jadi komunitas itu berasal dari tempat tinggalmu atau dari media sosial yang jumlahnya sangat banyak. Pilih komunitas yang kamu sukai.
Dengan kelima prinsip di atas, saya yakin situasi yang tidak menentu ini bisa kita hadapi. Jika prinsip-prinsip itu dijalankan dengan sebaik mungkin, maka apa pun kendala yang kita hadapi akan mampu teratasi dengan baik. Yang terpenting, tetap mendekatkan diri kepada Pencipta yang Maha Kuasa karena Dia yang kuasa mengubah situasi menjadi lebih baik.