Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengganti dari Allah

7 Februari 2021   16:03 Diperbarui: 7 Februari 2021   16:48 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***
Meong-meong-meong!

"Bu, ada kucing lagi! Cepat, Bu. Nanti dia lari!" teriak Andi saat mendengar suara kucing dari balik pintu depan.

"Wah, warnanya abu-abu, Nak. Ayo, kita ambil!" Ibu dan Andi bergegas membuka pintu dan berniat membawa masuk si kucing dari pagar. Kucing itu terlihat bersih. Sepertinya sangat terawat.

"Maaf, Tante. Saya ambil ya kucingnya," ucap anak perempuan yang tiba-tiba berlari mengambil si kucing.

"Oh, ini kucing kamu ya. Cantik sekali ya."

"Iya, Tante. Di rumah masih ada tiga. Kalau Tante mau, nanti saya bawa satu buat Tante," kata anak itu sambil menggendong dan mengelus si kucing.

"Wah, Tante senang sekali. Andi pasti suka. Iya kan, Ndi?" tanya Ibu. Andi tersenyum gembira. Akhirnya dia mendapatkan pengganti si hitam.

Tidak menunggu lama, anak perempuan yang bernama Nina sudah membawakan seekor anak kucing berwarna kuning.
"Bu, cantiknya kucing ini. Andi senang, Bu. Terima kasih ya, Mbak."

Si anak perempuan tersenyum. Setidaknya dia tahu, si kuning berada di tangan orang yang menyayanginya.
"Nah, kan. Allah Maha Baik. Dia akan memberikan yang terbaik jika kita menerima dan bersabar pada takdir-Nya."

Apapun perkataan Ibu, Andi tetap menggendong si kuning. Kali ini Andi menciumnya.
"Terima kasih ya, Allah."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun