4. Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sijuk sebagai sampel dalam PPL.
5. Dosen pembimbing LPTK yang memberikan arahan pada pelaksanaan PPL.
6. Guru Pamong juga memberikan pengalaman dan masukan tentang masalah dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan ini.
Berdasarkan masalah dan tantangan yang temui di lapangan, saya melakukan wawancara dengan ahli (kepala sekolah, dan teman sejawat) dan mencari informasi dari berbagai referensi untuk mencari solusi. Berdasarkan hasil wawancara dan mencari informasi dari berbagai referensi, ditemukan bahwa untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bisa dilakukan dengan menerapkan model dan media yang menarik dan sesuai perkembangannya, sehingga menimbulkan kreativitas pada diri peserta didik. Model yang digunakan harus berpusat pada siswa agar mereka lebih aktif. Siswa dituntut untuk bisa mandiri dan menjadi pribadi lebih kreatif dalam model pembelajaran Project Based Learning ini. Media yang digunakan harus berhubungan dengan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowladge). Dalam hal ini saya menggunakanmedia salindia dan video dalam pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.
Sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan strategi tersebut adalah berbagai sumber referensi seperti mencari ide yang kreatif dalam membuat suatu produk pada situs youtube yang mengasah kemampuan peserta didik pada materi menulis ini.
Dari aksi yang dilakukan dampaknya sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari motivasi, antusias dan keaktifan belajar siswa meningkat. Baik secara individu maupun dalam kelompok belajar. Penggunaan model Project Based Learning meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis dan membuat suatu produk yang bermanfaat bagi sekolah. Dengan menerapkan model pembelajaran inovatif, minat belajar peserta didik meningkat yang dapat dilihat dari keaktifan peserta didik di kelas pada proses pembelajaran berlangsung. Desain pembelajaran yang telah dilakukan oleh penulis/guru sangat efektif yang diukur oleh tingkat keberhasilan siswa yang lebih memahami pembelajaran dengan bantuan media inovatif sehingga bisa mengembangkan kreativitas siswa dalam menulis pidato persuasif.
Respon yang diberikan oleh siswa pada saat refleksi pembelajaran adalah mereka merasa senang dan lebih mudah memahami pembelajaran, serta siswa merasa jauh lebih percaya diri karena mereka bisa menulis ide kreatif dan dituangkan ke dalam tulisan pidato persuasif. Â Ada juga respon dari teman sejawat yang mengatakan pembelajarannya membuat siswa menjadi antusias dan aktif serta ide siswa berkembang menjadi lebih kreatif dalam materi pidato persuasif.Â
Faktor keberhasilan dari strategi ini adalah pemilihan model dan media yang sesuai. Model yang digunakan berpusat pada siswa sehingga siswa menjadi aktif dan tidak bosan, sehingga timbul ide kreatif pada diri mereka. Guru juga melakukan
pendampingan saat siswa melakukan pembuatan project menulis pidato persuasif serta dalam menyusun kerangka pidatonya.Â
Selain itu, pemilihan media juga menjadi faktor penting. Siswa menjadi tidak bosan karena pemilihan media ajar sesuai dengan perkembangan zaman dankarakteristik mereka.
Dari hasil pembelajaran ini, saya sebagai guru mendapatkan pengalaman baru bahwa untuk meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam belajar, khususnya dalam menulis adalah guru harus mendesain pembelajaran yang inovatif terlebih dahulu untuk menumbuhkan ide kreatif pada diri siswa lalu baru siswa tersebut diajak menulis dan mengasah ide kreatifnya pada materi pidato persuasif sehingga mereka bisa menghasilkan ide untuk menulis dengan baik.