people pleaser" sebenarnya memiliki tanggung jawab tersembunyi. Mereka mungkin terlihat seperti penyelamat, tetapi terlalu sering mereka mengorbankan kebahagiaan pribadi untuk memuaskan orang lain. Fenomena ini bukanlah hal yang jarang terjadi dan seringkali bersumber dari kebutuhan mendalam untuk diterima dan dicintai oleh lingkungan sekitar.
Menyembunyikan di balik senyum mereka, "Jadi, apa itu "people pleaser"? Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mengatakan tidak, takut ditolak, dan selalu mencari persetujuan dari orang lain. Mereka merasa harus selalu menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.
Namun, kebaikan ini seringkali merusak, menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Mereka mungkin merasa terjebak dalam peran yang mereka ciptakan sendiri, di mana kebahagiaan mereka selalu datang setelah kebahagiaan orang lain.
Bagaimana cara keluar dari lingkaran ini? "People pleaser" perlu belajar menetapkan batasan, berani mengatakan tidak, dan memprioritaskan kebahagiaan mereka sendiri. Ini bukan tentang berhenti peduli pada orang lain, tapi tentang memastikan bahwa kita juga merawat diri kita sendiri.
Penting untuk mengenali bahwa kesehatan mental dan kesejahteraan kita sama pentingnya dengan orang lain. Dengan menetapkan batasan yang sehat, kita dapat menciptakan ruang untuk diri sendiri tanpa merasa bersalah atau takut akan penolakan.
Proses ini tidak selalu mudah dan mungkin memerlukan waktu serta latihan yang konsisten. Mulailah dengan langkah-langkah kecil, seperti mengekspresikan pendapat pribadi dengan jujur atau mengambil waktu untuk diri sendiri ketika merasa terlalu terbebani. Selain itu, mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional dapat sangat membantu dalam perjalanan ini.
Dengan begitu, kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia tanpa merasa terlalu terbebani. Kita akan menemukan bahwa dengan merawat diri sendiri, kita sebenarnya dapat memberikan lebih banyak kepada orang lain tanpa merasa terkuras atau kehilangan identitas kita sendiri. Keseimbangan ini adalah kunci untuk hidup yang lebih memuaskan dan bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H