Pemakaian teknologi digital mewarnai dan menyebabkan perubahan terhadap keseluruhan aspek kehidupan. Sepertinya halnya perubahan kebiasaan yang serba digital ( berbelanja, transportasi dan tak terkecuali pendidikan)yang serba digital. Â
Perubahan  semua itu tentunya selain dipengaruhi oleh tuntutan zaman yang menuntut serba cepat dan praktis juga  turut dipicu dengan adanya faktor alam yang 2 tahun lalu menyelimuti hampir keseluruhan belahan dunia. Apalagi kalau bukan wabah covid -19 yang menuntut pembatasan jarak berskala sehingga menghadirkan kebijakan work form home, learn form home dan sebagainya.
Selanjutnya, jika kita boleh mengamati dan dan menyampaikan pandangan terkait bentuk pembelajaran selama wabah covid 19 yang dipaksa semua by digital bisa dikatakan tidak cukup efektif. Hal ini, merupakan pendapat penulis setelah bertanya kebeberapa siswa baik siswa jenjang SD -maupun mahasiswa.
Berdasarkan jurnal yang penulis baca ada banyak faktor ketidakefektifan tersebut, baik itu faktor internet, perangkat smarphone yang tidak memadai, kurangnya kemampuan memahami lewat materi yang diberikan dan terbatasnya keleuasaan siswa dalam beinteraksi lewat digital.
Hal ini tentu menjadi perhatian dari para satuan Pendidikan, baik itu guru, orang tua maupun dinas dinas pendidikan yang ingikan kualitas.
Tidak meratanya akses pendidikan serta ketidaksamaan kemampuan dan kebiasaan dari satu daerah, ke daerah yang lain, kemampuan dari satu siswa ke siswa yang lain serta bervariasi nya minat menuntut strategi dan pola pembelajaran yang fleksibel.
Hal inilah yang menjadi perhatian dari mentri pendidikan untuk melakukan perubahan struktural dan kurikulum pendidikan demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang lebih berkualitas.
Pada channel youtube (BSKAP kemendikbudristek) Bapak mentri pendidikan Nadiem Anwar Makari.,B.A., M. BA menyatakan bahwa" kurikulum merdeka merupakan  sebuah gagasan dan solusi yang bertujuan untuk  menciptakan pendidikan yang maju, mandiri sehingga menghasilkan profil pelajar pancasila"
Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa ada beberapa perubahan kebijakan dalam kurikulum merdeka tersebut. Seperti, dihapusnya ujian nasional, dihapusnya penjurusan untuk tingkat SMA dan masih banyak lainnya.
Adapun keunggulan dari kurikulum merdeka adalah fleksubelitasnya. Â Dimana setiap satuan Pendidikan diminta menyesuaikan dengan ketersedian infrastruktur, kebutuhan siswa, kemampuan dan pendanaan yang tersedia.