Mohon tunggu...
Melia
Melia Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberagaman Budaya Kerja dan Cara Berkomunikasi pada Organisasi

19 Mei 2022   16:24 Diperbarui: 20 Mei 2022   10:00 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi yang terjadi di suatu perusahaan pun biasanya beragam tergantung dari budaya perusahaan itu sendiri. Berikut contoh komunikasi yang terjadi dalam perusahaan:

Gaya Komunikasi Pasif dan Gaya Komunikasi Agresif

Orang dengan gaya komunikasi pasif di tempat kerja biasanya jarang membuka obrolan dan harus didekati terlebih dahulu. Mereka biasanya pendiam atau merupakan orang yang suka menyendiri sehingga diperlukan pendekatan ekstra dan mereka akan lebih mudah berdiskusi jika berhadapan secara langsung dan tidak dalam keramaian. Cara mereka berkomunikasi biasanya lembut dan sopan, dan apabila sudah merasa nyaman saat berkomunikasi dengan rekan lainnya, barulah mereka akan lebih terbuka dan komunikasi bisa berjalan dengan lancar.

Berbeda dengan orang yang memiliki gaya komunikasi agresif, mereka biasanya berperilaku angkuh, dan suka mengejek. Orang dengan gaya komunikasi ini biasanya bertindak seenaknya dan berucap tanpa di pikirkan terlebih dahulu. Mereka akan sering kali berkomunikasi dengan nada bicara yang meninggi dan suka merendahkan orang lain. Sebisa mungkin bersabar jika memiliki rekan kerja dengan gaya komunikasi agresif, sebisa mungkin menahan diri agar tidak menghiraukan dan tidak tersinggung karena sikapnya. Bicaralah seperlunya tentang apa yang perlu disampaikan dan tetap fokus saja pada pekerjaan yang harus diselesaikan,

Gaya Komunikasi Asertif

Gaya komunikasi asertif adalah gaya komunikasi paling baik. Mereka berkomunikasi dengan baik dan akan secara terbuka mengutarakan pendapatnya. Mereka juga peduli terhadap rekan-rekan kerja sehingga pendapat atau pemikiran yang akan disampaikan pun dipikirkan dengan matang terlebih dahulu. Sangat mudah menjalin komunikasi dengan rekan kerja yang satu ini, karena kepribadiannya yang ramah dan terbuka, namun, tentunya kita harus tetap memahami cara berpikir dan perasaannya.

sumber gambar: elearningindustry.com
sumber gambar: elearningindustry.com

Berkomunikasi dengan rekan kerja juga bisa menimbulkan konflik. Konflik komunikasi budaya yang umum terjadi di Indonesia adalah konflik kepribadian. Tiap perusahaan pasti punya karyawan dari daerah dan suku yang berbeda-beda. Budaya, karakter, dan cara berkomunikasi setiap individu akan berbeda karena kebiasaan yang dibawa dari daerahnya masing-masing. Konflik seperti ini biasanya terjadi karena persepsi yang salah tentang sikap rekan kerja. Ketika tipe kepribadian yang berbeda bekerja sama, kemungkinan kesalahpahaman tentang karakter akan terjadi. Misalnya ada karyawan yang cenderung terbiasa berkomunikasi dengan nada bicara yang tinggi, namun sebenarnya ia tidak dalam keadaan emosi, hanya saja memang terbiasa berbicara dengan cara seperti itu dan menimbulkan kesalah pahaman bagi rekan yang lain karena dianggap sombong atau pemarah. Hal ini dapat menyebabkan masalah dan menghambat pekerjaan.

Untuk penyelesaian konflik ini sebenarnya tidak sulit. Bisa dengan pihak lain yang memiliki sikap dapat memahami, tidak mudah terbawa emosi, dan berempati terhadap sesama sebagai mediasi untuk menyelesaikan konflik mereka, atau dengan cara atasan yang membuat kebijakan dan melatih karyawannya untuk menumbuhkan rasa toleransi dan paham terhadap orang lain dalam keragaman budaya di tempat kerja.

Itulah penjelasan mengenai keberagaman komunikasi dan budaya kerja. Ada banyak sekali hal yang berbeda karena budaya tiap-tiap orang pasti berbeda. Walaupun begitu, setiap organisasi atau perusahaan pasti tetap bekerja keras untuk mencapai target meski punya budaya kerja yang berbeda. Membangun budaya terbuka dengan komunikasi efektif adalah hal yang bisa dilakukan agar keberagaman budaya dapat diterima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun