Mohon tunggu...
Karina Melga
Karina Melga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Thank You

Just ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Class Meeting Memberi Pengalaman

26 Juli 2021   16:17 Diperbarui: 26 Juli 2021   16:30 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman saya dalam bidang olahraga pada waktu SMP pernah mengikuti lonba antar kelas bidang olahraga bola basket. Pada waktu itu saya belum mengetahui peraturan dan trik untuk bermain basket. Kemudian setiap pelajaran olahraga saya selalu bertanya pada guru olahraga saya tentang cara bermain basket. Setelah menjalani beberapa kali praktek bermain basket kemudian saya mencoba bertanding antar kelas pada saat pelajaran olahraga berlangsung. Ternayata bermain basket tidak semudah yang ada pada teorinya. Saya selalu berlatih bersama dengan teman sekelas saya yang akan ikut serta pada lomba basket antar kelas yang di adakan saat class meeting berlangsung. Beberapa kali berlatih, kami selalu menghadapi rintangan rintangan yang ada, seperti kaki cedera, kelelahan dan lain sebagainya. Setelah melewati beberapa kali latihan kemudian tiba saatnya kami bertanding di lomba class meeting. Saya dan teman teman mengira yang selama ini berlatih bermain basket dengan keras hanya kelas kami saja ternyata pada saat class meeting terlihat banyak teman teman dari kelas lain yang memiliki skill basket yang lebih bagus, tanpa kami ketahui kapan mereka berlatih.

Sejak saat itu kami sering sharing tentang cara dan peraturan bermain basket yang benar. Kami berbagi cerita tentang kendala kendala yang kami alami, begitupun sebaliknya. Kami juga berbagi solusi tentang kendala kendala yang kami lewati. Sehingga jika kami bertemu kembali di class meeting selanjutnya, kami bisa menjadi teman, juga bisa menjadi musuh dalam pertandingan. Kemudian pada saat class meeting selanjutnya kami menjadi tim yang bersaing sengit. Hal ini dikarenakan kami sering berlatih bersama, sehingga kami mengetahui taktik maupun strategi yang mereka miliki. Tak hanya itu, kami juga mencuri teknik-teknik rahasia yang mereka miliki dan yang sering mereka pakai ketika berlomba. Terlihat beberapa kali tim kami dan tim lawan berganti pemain karena kami bermain dengan energi yang cukup banyak sehingga kami harus berganti gantian dengan pemain yang lain yang ada di bangku cadangan. Lalu sempat terjadi beberapa kali hasil draw antara tim kami dan tim lawan sehingga kami harus bermain berulang kali sampai menemukan hasil yang lebih unggul. Pada akhirnya pak guru olahraga kami yang menjadi wasit meniup peluitnya yang menandakan pertandingan telah selesai. Tim kami pasrah apapun hasilnya dan kami langsung bersalaman dengan tim lawan karena kami telah menyelesaikan pertandingan dengan permainan yang sehat.

Tiba saatnya bapak guru mengumumkan hasil pertandingan kami, kami bergandengan tangan dan berdoa dalam hati meminta agar hasil akhir ini tidak mengkhianati perjuangan kami. Akhirnya bapak guru menyebutkan dengan lantangnya bahwa permainan tersebut dimenangkan oleh tim lawan main kami. Sebenarnya perbedaan skor kali ini hanya berbeda sangat tipis. Tetapi pada saat mengetahui hasil akhir yang dimenangakan oleh tim lawan, kami tidak patah semangat dan tetap berteman baik dengan mereka. Kami langsung bersalaman dan saling berpelukan serta tidak lupa memberi selamat kepada tim lawan. Sebenarnya kami merasa sedih karena tidak bisa menduduki peringkat satu, namun setidaknya kami sudah berjuang dengan segenap tenaga dan hasilnya menurut kami cukup memuaskan walaupun tidak menduduki peringkat pertama. Kami menduduki urutan nomor 2 dengan predikat tim terbaik. Setelah diumumkan hasil pertandingan kami, kemudian kami berjalan keluar lapangan bersama-sama dengan tim lawan yang menduduki peringkat  pertama tersebut. tim kami pun segan untuk mengajak tim lawan untuk sering berlatih, sehingga dapat mengasah kemampuan kami.

Mulai saat itulah kami berteman baik dan mulai berkomunikasi secara intens untuk membicarakan perihal teknik bermain basket, peraturan peraturan disetiap lomba yang akan kami ikuti, serta pemberitahuan informasi seputar lomba basket diluar sekolah.Sejak saat itu kami benar benar menyadari bahwa bermain basket itu membutuhkan kekuatan dan energi yang banyak. Membutuhkan waktu yang banyak pula. Sehingga kami benar benar merasakan bagaimana liku likunya bermain di dunia perbasketan. Banyak pengalaman yang sudah kami dapatkan mulai dari kaki terkilir, tangan terkilir, kram perut, kram kaki, hingga berkali kali terjatuh karena tenaga kami sudah terkuras habis namun tetap memaksakan untuk bermain. Kami tetap bersemangat untuk berlatih basket meski pengalaman yang menyakitkan dan menyenangkan pernah terjadi.

Selama satu tahun kami berlatih bersama, akhirnya kami bertemu dengan class meeting terakhir kami di SMP. Tepat menduduki bangku kelas 3 SMP. Perlombaan ini berlangsung dengan sangat sengit. Terlihat sekali ketika kami bermain benar benar serius. Tidak seperti kelas lain yang ketika bermain bisa sambil bercanda. Lain halnya dengan kami, karena kami pernah berdiskusi bersama dan pernah menyepakati jika kami berada pada satu lapangan dan kami menjadi dua tim yang berbeda alias berlawanan, maka kami akan bermain dengan sehat, kami akan bermain dengan serius, hal itu kami sepakati untuk menunjukkan kalau skill kami memang pantas untuk di adu. Class meeting terakhir ini menjadi pertandingan yang mengharukan untuk kami. Karena ini akan menjadi pertandingan terakhir kami dengan formasi berlawanan. Setelah kami berproses jatuh bangun sampai kaki terkilir, kram perut dan lain sebagainya, bapak guru yang melihat kami bermain dengan sangat sengit dan kompetitif berniat untuk menghentikan pertandingan kami dan akan menyudahi pertandingan ini. Ketika ada celah untuk menghentikan pertandingan, bapak guru langsung meniup peluitnya dengan kencang yang menandakan pertandingan ini telah usai. Kali ini pertandingan dimenangkan oleh tim kami. Semua ini bisa kami dapatkan berkat usaha kami yang mau berlatih sesering mungkin. Setelah bapak guru mengumumkan hasilnya, tim kami dan tim lawan berjabat tangan dan saling berpelukan. Kami sangat terharu karena kesepakatan yang kami buat dapat berjalan dengan sangat lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun