Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

7 Tips Tetap Nyaman Beribadah Haji Meskipun Nyeri Punggung

17 Juli 2019   17:16 Diperbarui: 17 Juli 2019   20:39 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayor CKM dr. Soleh, Sp. S (Spesialis Saraf) | dokpri

Melaksanakan rukun Islam yang ke-5 yaitu ibadah haji merupakan impian bagi setiap umar Islam di seluruh belahan dunia. Tidak terkecuali umat Islam di Indonesia. Sayangnya karena biaya yang tinggi dan kuota yang terbatas akhirnya masyarakat yang ingin menunaikan rukun Islam yang ke-5 tersebut harus bersabar sesuai antrian dan kadang mendapatkan giliran berangkat haji saat sudah lanjut usia (lansia).

Kementerian Agama (Kemenag) menyebut jemaah haji asal Indonesia yang akan melaksanakan haji tahun 2019 M/1440 H ini masih didominasi kalangan lansia. Dari total jemaah haji sebanyak 231 ribu orang, 63 persen di antaranya adalah lansia. "Tantangan petugas haji akan semakin besar," kata Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi dalam acara apel di pembekalan Petugas Haji Indonesia.

Khususnya bagi Tenaga Kesehatan Haji Indonesia, mengontrol kesehatan pasien lansia menjadi tantangan tersendiri. Mulai dari tindakan edukasi, pencegahan, pengobatan sampai rehabilitasi.

Ibadah haji (Sumber: royalnews.co.id)
Ibadah haji (Sumber: royalnews.co.id)
Salah satu keluhan yang sering terjadi pada lansia adalah nyeri punggung terkait karena terjadinya perubahan komposisi tulang dan sendi. Nyeri punggung akan menjadi musuh jemaah haji yang ingin secara maksimal beribadah saat di tanah suci. Tentunya kesempatan yang langka berada di tanah suci akan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh jemaah dengan senantiasa beribadah. Namun nyeri punggung tentunya akan memberikan ketidaknyamanan dan keterbatasan gerak yang berakibat ketidakmaksimalan dalam beribadah di tanah suci.

Nyeri Punggung (Back Pain)
Nyeri punggung adalah nyeri atau kekakuan yang dapat dirasakan di sepanjang tulang belakang dari dasar leher hingga tulang ekor, biasanya timbul akibat adanya permasalahan pada ruas tulang belakang (vertebrae) dengan jaringan sekitarnya, seperti otot, pembuluh darah atau saraf. Nyeri punggung umumnya bukan suatu kelainan, namun merupakan gejala dari berbagai jenis penyakit yang diderita (dikutip dari dokter.tips).

Menurut spesialis saraf Mayor CKM, dr. Soleh, Sp. S yang juga merupakan petugas kesehatan haji 2019 M/1440 H di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, nyeri pungggung banyak dialami oleh jemaah haji diawali saat kedatangan mereka ke Arab Saudi karena penerbangan yang lama. Biasanya pada lansia, nyeri punggung ini akan berkelanjutan dan akhirnya mengganggu proses beribadah.

0 Advanced issues found▲

1

Dikatakan oleh dr. Soleh bahwa pendekatan kasus nyeri punggung pada jemaah haji harus lebih bersifat pencegahan dan rehabilitatif.  Dokter yang kesehariannya di tanah air menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Wira Bhakti Nusa Tenggara Barat menyatakan bahwa pemberian obat anti nyeri pada lansia hanya berefek sementara, dan justru komplikasi terhadap gangguan lambung dan perdarahan saluran cerna menjadi lebih besar sehingga terapi non obat-obatan dan rehabilitasi yang paling penting pada jemaah haji.

Terapi Non Farmakologis Untuk Nyeri Punggung Pada Jemaah Haji
Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi masalah nyeri punggung:

1. Membawa kompres dingin (Ice Pack)
Kompres dingin dengan menggunakan air es atau es batu yang dimasukkan dalam wadah akan memberikan efek mati lokal rasa pada saraf sekitar yang ditempelkan. Tindakan ini berguna pada jemaah haji yang sedang melakukan ibadah dan sedang mengalami nyeri akut. 

Efek yang ditimbulkan adalah berkurangnya rasa nyeri, mirip seperti obat anti nyeri oles. Selain itu tempelan tersebut memberikan efek mengurangi peradangan lokal pada daerah yang nyeri.

2. Mandi atau berendam air hangat
Saat berendam dengan air hangat maka akan terjadi peningkatan elastisitas serabut otot sehingga akan mengurangi efek nyeri. Selain itu panas mempunyai efek melebarkan pembuluh darah kecil sehingga aliran darah menjadi lancar, oksigenasi jaringan meningkat dan buangan zat-zat sampah seperti laktat yang menyebabkan otot nyeri menjadi lancar, diharapkan efek nyeri menjadi berkurang bahkan hilang.

3. Posisi berbaring atau tidur
Posisi tidur yang disarankan adalah dengan telentang dengan memberikan ganjalan bantal pada kedua lutut. Sedangkan kekerasan kasur disarankan medium, karena jika kasurnya terlalu lembut justru menyebabkan tulang belakang menjadi tidak lurus dan memperparah nyeri tulang belakang.

Dianjurkan untuk istirahat malam yang cukup, pada jemaah haji dengan nyeri tulang belakang agar tidak terlalu memaksakan diri beribadah malam sehingga nyeri punggung tidak menjadi semakin berat.

4. Membawa bantal kecil saat bepergian
Jemaah haji Indonesia disediakan fasilitas bus oleh pemerintah saat berangkat dari hotel atau pemondokan ke Masjidil Haram. Saat duduk di bus disarankan agar membawa bantal kecil dan diletakkan di punggung bawah sebagai sandaran. Tindakan ini sangat membantu salam mengurangi nyeri punggung.

5. Tetap beraktivitas ringan
Jemaah dengan nyeri punggung tidak disarankan untuk istirahat berlebihan. Tetap melakukan aktivitas ringan lebih dianjurkan seperti peregangan dan jalan kaki santai. 

Aktivitas ringan justru akan memperlancar aliran darah dab tetap menjaga pemecahan glukosa darah stabil sehingga menghasilkan energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari. 

6. Pijatan ringan
Melakukan pijatan ringan sesama jemaah dianjurkan. Sebaiknya sesama jemaah melakukan pijatan ringan agar timbul perasaan relaksasi sehingga otak akan mengeluarkan hormon endorfin yang berguna untuk mengurangi nyeri pada jemaah dengan nyeri punggung.

7. Menggunakan alat bantu kursi roda
Khusus pada jemaah haji dengan berat badan berlebih dan memiliki keluhan nyeri punggung, sebaiknya aktivitas seperti tawaf dan sa'i menggunakan kursi roda. 

Dikhawatirkan aktivitas berjalan saat thawaf dan sa'i pada jemaah dengan berat berlebih akan memberikan beban berat pada tulang belakang yang akan menyebabkan nyeri punggung berlebih.

Disarankan bagi jemaah dengan berat badan berlebih disertai nyeri punggung, saat melakukan ibadah thawaf dan sa'i menggunakan jasa kursi roda saja agar nyerinya tidak makin bertambah.

Bagi jemaah haji yang nyeri punggungnya tidak tertahankan dapat segera lapor kepada petugas kesehatan Indonesia agar diberikan tindak lanjut yang tepat. 

Di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah terdapat fasilitas rehabilitasi medik oleh dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk membantu meringankan atau bahkan menyembuhkan nyeri punggung selain dengan obat-obatan anti nyeri dengan efek samping yang minimal bagi jemaah haji.

Semoga jemaah haji Indonesia selalu sehat dalam menjalani ibadah haji di tanah suci dan mendapatkan predikat haji yang mabrur.

Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD
Petugas Kesehatan Haji Indonesia 2019 M/1440 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun