jetlag merupakan salah satu musuh utama bagi yang sedang bepergian jauh, tidak terkecuali para jemaah haji. Penerbangan dari Indonesia menuju Arab Saudi dengan lama terbang 8-10 jam dan melewati lebih dari 4 zona waktu merupakan faktor utama terjadinya jetlag pada jemaah haji.
Mabuk pasca terbang atau orang sering mengenal denganTentunya perlu adaptasi yang cepat bagi jemaah haji agar mabuk pasca terbang ini dapat segera teratasi, sebab tentunya para jemaah ingin maksimal beribadah saat sudah sampai di Tanah Suci. Sehingga tulisan ini penting dicermati agar adaptasi dapat terjadi dan tentunya jemaah haji nanti akan kembali ke Tanah Air dengan kemungkinan terjadi jetlag kembali.
Jetlag
Secara medis jetlag disebut dengan desinkronosis atau disritmia sirkadian, adalah sebuah kondisi fisiologis yang terjadi akibat gangguan terhadap ritme sirkadian tubuh.Â
Menurut pemaparan dr. Migunani Utami, Sp. KP, dokter spesialis kedokteran penerbangan yang juga bertugas sebagai petugas kesehatan haji tahun 2019 ini bahwa jetlag muncul akibat perjalanan cepat lintas meridian (timur-barat atau barat-timur) jarak jauh.Â
Secara normal, tubuh sudah memiliki irama sendiri yang disebut dengan irama sirkadian. Irama inilah yang mengatur seseorang untuk sinkronisasi agar terjaga di siang hari, tidur pada malam hari, bangun pagi sesuai dengan jadwal yang ditentukan, bahkan ritme yang menentukan waktu makan, pengaturan horman dan variasi suhu tubuh. Tanpa ada irama ini maka manusia tidak dapat mengontrol kehidupannya sehari-hari.
Irama ini dibentuk berdasarkan kegiatan yang dilakukan sehari-hari yang selanjutnya akan direkam oleh otak manusia yang selanjutnya dikoordinasikan kepada seluruh sel yang ada di tubuh manusia.
Berdasarkan pemaparan dr. Mimi (sapaan beliau), jetlag lebih berat terjadi pada kasus penerbangan barat ke timur dibandingkan penerbangan timur ke barat, karena penerbangan timur ke dalam cenderung punya waktu lebih panjang untuk beristirahat dibanding sebaliknya.
Dalam kasus jemaah haji, sebenarnya jetlag yang lebih berat akan mengintai saat penerbangan pulang ke tanah air, sehingga mereka perlu persiapan agar saat pulang nanti adaptasi menjadi lebih baik.
Adaptasi Cepat Mabuk Pascaterbang
1. Persiapan Sebelum Berangkat
Beberapa hari sebelum penerbangan jemaah haji harus mempertahankan panjang tidur regulernya antara 7-8 jam, salah satunya dengan menghindari tidur sore. Menu makan malam sebaiknya kaya karbohidrat, tinggi serat dan rendah protein.
Hindari obat-obatan terutama yang berpengaruh terhadap hormonal dan obat psikotropika kalau tidak ada indikasi medis lainnya. Dan yang penting hindari kelelahan berlebihan sebelum melakukan perjalanan yang jauh.
2. Saat Terbang/Berangkat
Saat sudah di dalam pesawat sebaiknya jemaah haji segera menyesuaikan waktu jam tangan dengan waktu tujuan, hal ini agar memberikan isyarat kepada otak untuk segera menyesuaikan dengan waktu tujuan.
Saat di pesawat tidak perlu terlalu banyak melakukan aktivitas fisik. Peregangan selama di pesawat secara tidak langsung juga memberikan efek yang positif untuk mengurangi kelelahan sehingga adaptasi menjadi lebih baik.
4. Saat Tiba di Tempat Tujuan
Disarankan untuk mandi dengan air hangat segera setelah sampai di tempat tujuan, tujuannya agar aliran darah lancar dengan melebarkan pembuluh darah sehingga perturakan oksigen menjadi lebih baik, oksigenasi otak menjadi lebih baik dan badan terasa lebih segar.
Mengatur pencahayaan termasuk hal yang penting dalam adaptasi. Memberikan informasi ke otak bahwa hari sudah gelap ataupun sudah terang penting untuk memaksa otak memberikaan sinyal menagntuk atau terjaga. Salah satu hormon yang mempengaruhi rasa mengantuk seseorang adalah hormon melatonin yang hanya diproduksi malam hari dan akan berhenti ketika cahaya banyak yang memasuki retina.
5. Pesan untuk Jemaah Haji di Tanah Suci
Berikut beberapa pesan untuk jemaah haji agar sehat selalu, cepat adaptasi terhadap jetlag dan persiapan ketika nanti pulang ke Tanah Air.
- Tetap berolah raga ringan dan beraktivitas normal.
- Buat tubuh untuk selalu relaks, jangan tergesan-gesa atau terburu-buru misalnya karena mau menyempatkan ibadah.
- Perbanyak minum air putih
- Atur asupan makan
- Segera istirahat sesuai waktunya
Semoga jamaah haji Indonesia selalu sehat dan dapat menjalankan ibadah haji dengan baik dan lancar.Â
Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD
Petugas Kesehatan Haji 2019 M/1440 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H